Jumat, 15 Oktober 2010

detak rindu bersama hujan





Hari ini hujan turun. menghamburkan buliran air seperti tak sanggup lagi menanggung beratnya awan hitam. Air berjatuhan, sangat lurus dan rapat, sehingga tak menyisakan sedikit ruang diantara tetesan bulirnya. Rambutku basah kuyup, demikian juga dengan bajuku. Tak ada satu potongpun dari bagian tubuhku yang selamat dari rembesan tetesannya. Aku berlari menyelamatkan diri dari amukan  deras hujan. Tiba-tiba aku teringat padamu. Teringat akan kenangan kita bersama hujan. Aku merindukanmu. Adakah kau rasakan detak rinduku ?


Bulir hujan mengalir kian tajam di pelupuk hari yang tadinya terik. Bahkan genangan air disisi jalan dapat menutup debu yang tadinya berhamburan. Sama seperti bumi yang tergenang air, demikian juga telaga dipipiku tergenang air mata kesedihan. Aku sangat merindukanmu sayang. Dapatkah kau rasakan desah jiwa kerinduan ?

Bulir hujan tak kunjung diam. Mengundang angin mengirim dingin. Aku duduk disini disudut sepi. Yang sendiri menepi tanpa mendua.

3 komentar:

  1. Ada kesunyian dlm butir2 hujan,seperti nyanyian m'bwa kerinduan.melantunkan keindahan di ujung daun.serasa pagi takan pergi.temani mentari yg murung kelabu,sendiri.aku senang t'jaga dsni.menunggu hari dlm dekapan pagi.bidadari hujan akan datang,menyusup bersama angin.itu pasti...,meski hnya 'tuk sambangi hati.hujan..,biarlah meringis.spanjang hari,spanjang pagi.bawa padaku bidadari hujan.ingatkan aku pada kenangan cinta...Saat pagi..,Ketika hujan..!!

    BalasHapus
  2. terharuuuuuuuuuuuuuuuuu..... :( hiks hiks

    BalasHapus
  3. Efek bengongisme wkt hujan..ya begini..ini..pake ngarepin bidadari hujan..lahh..hehe...

    BalasHapus