Selasa, 26 Oktober 2010

Bersama Bulan Bulat Penuh

Masih pada malam yang menggelayut sepi
Dengan semburat sinar rembulan bulat penuh
Dan ada lima titik sinar bintang berkelip
Terduduk aku pada keheningan menjemput

Disini..
Ada sebuah hati yang terkoyak
 Tempat semua harapan yang dulu dititipkan
Tak usah kau cemaskan
Aku pasti baik baik saja
Kau pernah menulis dalam selembaran kertas berwarna biru
“Jangan pernah menggantung harapan padaku”
Tapi kau salah, kau bukan lagi harapan ku
Kau adalah hidupku
Meski  kini kau telah buyarkan asaku
Tuhan pasti dengarkan setiap jerit tangisku

Kini bersama terang bulan bulat penuh
Kembali aku mengurai kumpulan cerita
Menghitung helai demi helai lembaran kertas luka yang mengering
Bersama tapak batas anganku
Aku percaya
Kekasih akan kembali membingkai rindu
Jadi..
Berhentilah jika kau lelah
Dalam kepenatanmu aku hadir dengan cahaya
Yang menantimu dipersimpangan jalan
Tempat mengistirahatkan tubuh penatmu
Bersama bulan bulat penuh
Aku menanti waktu itu

1 komentar:

  1. Aku msh t'jaga memandang langit bergemintang.menatap purnama yg terangnya membias wajahmu.menanti rindu dlm pengharapan panjang kesunyian.disini,di ruang waktu tak berbatas saat smua mjd mungkin.disini, di sudut harapan dr repihan-repihan yg tersisa.ketika purnama blum lagi pergi dan hilang,..aku di sini..,menunggu pagi bersama malam dan bulan..!!!

    BalasHapus