Selasa, 30 November 2010

Blue


disudut sana ada yang sedang ceria
dia memancarkan benderang dari tutur katanya
pamerkan seberkas cahaya dari guratan halus hatinya
terlihat jelas dengan goresan nuansa biru yang mempesona

lihatlah dia yang ada disana
senyuman manisnya ceriakan warna langit
sapaan manjanya lembutkan riakan ombak
sumringah tawanya pautkan warna biru hamparan laut
adakah sinar birunya itu yang kurindukan
melembam sudut hatiku, memarkan dinding jantungku
ah ya
aku memang rindu
pada nuansa biru cahaya matanya
yang berbinar saat dia berbicara
dan aku memang rindu
pada kelembutan dan gemulai jemarinya
yang membelaiku disaat gundah
tahukah kau kak ?
bahwa mentaripun akan selalu berganti
saat senja menghitam dan langitpun menjadi kelam
ceriakan langit dengan pijaran kemilau bintang
tapi tetap saja pagi yang aku rindukan
sebab, hanya saat pagi pancaran kemilau itu berpendar
pijarkan warna dari sudut matamu
warna biru..
******
for deep blue
happy birthday kak :))

3 komentar:

  1. tanpa ada hiasan kata...
    kilau warna biru langit...
    sudah nampak indah... serta menyejukkan...
    apalagi kalau dirangkai dengan hiasan kata...
    sungguh sangat mempesona...
    puisi yang bagus... ^-^
    sangat bagus...

    BalasHapus
  2. Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
    Pengertian as-Sunnah Secara Bahasa (Etimologi)

    As-Sunnah secara bahasa berasal dari kata: "sanna yasinnu", dan "yasunnu sannan", dan "masnuun" yaitu yang disunnahkan. Sedang "sanna amr" artinya menerangkan (menjelaskan) perkara.
    As-Sunnah juga mempunyai arti "at-Thariqah" (jalan/metode/pandangan hidup) dan "as-Sirah" (perilaku) yang terpuji dan tercela. Seperti sabda Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam ,
    "Sungguh kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta." (HR. Al-Bukhari dan Muslim). (HR. Al-Bukhari no 3456, 7320 dan Muslim no. 2669 dari Sahabat Abu Sa'id al-Khudri).

    Lafazh "sanana" maknanya adalah (pandangan hidup mereka dalam urusan agama dan dunia).

    "Barangsiapa memberi contoh suatu sunnah (perilaku) yang baik dalam Islam, maka baginya pahala kebaikan tersebut dan pahala orang yang mengerjakannya setelahnya, tanpa mengurangi sesuatu apapun dari pahala mereka. Dan barang siapa memberi contoh sunnah (perilaku) yang jelak dalam Islam ...." (HR. Muslim). ((HR. Muslim no. 1017, at-Tirmidzi no. 2675, Ibnu Majah no. 203, ad-Darimi no. 514, Ahmad (IV/357), an-Nasa-i no. 2553, dan yang lainnya dari Sahabat Jarir bin ‘Abdillah. Hadist selengkapknya adalah sebagai berikut, "Dari al-Mundzir bin jarir, dari bapaknya, dia berkata, "Kami pernah berada bersama Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam pada permulaan terik siang. Dia berkata, ‘Lalu datanglah kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam suatu kaum dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang, hanya memakai kain selimut (yang nampak dari yang memakainya hanya bagian kepala saja) atua mantel dari karung sambil menyandang pedang, kebanyakan mereka dari kabilah Mudhar, bahkan semuanya dari Mudhar. Melihat kondisi demikian raut wajah Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam menjadi berubah (karena merasa iba) karena melihat kefakiran yang menimpa mereka. Lalu beliau masuk kemudian keluar, kemudian menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan dan iqamah. Rasulullah shalallhu'alaihi wassalam lalu mengerjakan shalat kemudian dikuti dengan berkhutbah, sambil bersabda : ‘Hai sekalain manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, .... sampai akhir ayat ‘Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu,' (An-Nisaa': 1) juga membaca ayat dalam surat Al-Hasyr, ‘Hari orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memeprhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah....' (Al-Hasyr: 18). (Karena mendengar khutbah Nabi tersebut) Kemudian ada seseorang bershadaqah dari dinarnya, diharmnya, pakaiannya, dari satu sha' (kira-kira 3 kg) gandumnya, satu sha' kurma, sampai-sampai beliau mengatakan walaupun hanya dengan setengah butir kurma kering.' Dia berkata: "Kemudian seorang laki-laki dari Kaum Anshar membawa membawa sekantung penuh kurma, hampir-hampir

    BalasHapus