Rabu, 15 Desember 2010

Dibalik Rinai Hujan



aku menyulam wajah dalam rintik hujan
menyatukan satu persatu kepingan bulirnya yang berserakan
membentuk seraut wajah yang tersirat
dari sudut sudut kenangan yang tersisa
yang hampir saja punah karena lelah


aku mulai membingkai
rinaian air menjadi sebentuk hati yang sempurna
yang ku semai dari rasa cinta
bersama lelehan rindu yang terbercik
yang kurajut bersama asa

sudah lama aku ingin memindai dalam gerimis
memastikan bahwa mimpi ini hanyalah semu
tapi harapku hanya sia
selalu, setelah rintik itu berhenti
semua pasti akan berlalu
sirna bersama desir angin

bisakah aku kembali bersandar dihatimu ?
sedangkan darahmu masih terus mengalir dinadiku
namun kenapa bayangmu saja tak kau jejakkan ?
terpudar dibalik rinaian hujan yang berhenti perlahan

1 komentar:

  1. Dan rindupun mendramatisir hati
    dgn bingkai cinta usang yg hampir terbuang
    Lalu bermain hati dgn harapan tak pasti dari cinta yang mati
    Apakah mesti begitu..???
    Karena tidaklah sama antara rindu dan cinta
    Seperti bulan dan matahari
    Seperti panas dan hujan
    Tapi...,siapa yang peduli..!!! ;-)

    BalasHapus