Jumat, 24 Desember 2010

Putus cinta : Bukan Kiamat !


Kemarin sore saya dicurhatin temen yang lagi patah hati. Sambil nangis, berurai air mata duka, dia cerita soal pacarnya yang minta putus tanpa sebab. "Kenapa sih le, dia tega ninggalin gw, salah gw apa coba ?" Nah giliran saya yang bingung mau jawab apa. Yang pacaran dia, napa nanyanya ke saya.. Saya coba kasih saran "Udah lah ta, mungkin ini yang terbaik buat lo, juga dia. Ntar suatu saat lo juga tau, kenapa lo diputusin doi. Coba deh intropeksi diri dulu. Lo ngerasa punya salah gak selama ini ?"
Trus teman saya ni nanya lagi. "Tapi Le, gw gak bisa hidup kalo gak ada dia Le, gw cinta banget ama dia , hiks hiks ?" Walah. kalo masalah hidup mati saya bukan ahlinya, mana bisa kasih saran. Semua itu Allah yang nentuin. Akhirnya saya cuma bisa jawab gini. "Gini lo Ta, sebelum pacaran ama doi, lu juga hidup sendiri kan ? punya teman, keluarga yang sayang ama lo. Lo baik baik aja tuh. Gak ada kurang apa apa. Gitu juga sekarang. Gak ada dia, lo tetep bisa hidup. Ada gw, ada temen temen lain yang sayang ama lo. Ada keluarga yang selalu support lo. Live Must Go On huney. With or without him.. (linggis nya keluar deh).

Putus cinta. Patah hati. Siapa sih yang gak pernah ngalamin kejadian kayak begini. Hampir seluruh penduduk bumi yang pernah ngerasa jatuh cinta, pasti pernah ngerasa yang namanya patah hati. Lalu apa dengan patah hati membuat seluruh dunia seakan gak bergerak ? Jawabannya tentu saja tidak. Siapun yang pernah memutuskan untuk jatuh cinta harusnya menyadari akan kemungkinan mengalami yang namanya patah hati. Itulah resiko jatuh cinta. Aku sendiri sering banget ngalamin yang namanya patah hati. Tapi apa dengan patah hati membuat hidup kita mati ? Gak kan ? Hidup akan terus berjalan. Begitu juga kita.

Putus cinta. Perpisahan. Luka. Siapa sih yang gak akan merasa sakit ? Kalau gak merasa sakit, justru harus diperiksa kenormalan jiwanya. Kehilangan memang menyakitkan. Apapun yang terlepas, baik dalam konteks pribadi atau yang lebih luas, tentu terasa menyedihkan. Karena apa yang kita miliki lekat sebagai bagian dari hidup kita. Bahkan ketergantungan terhadapnya mungkin telah tercipta. Ketika itu dicabut atau hilang, kita merasa hilanglah sebagian dari diri kita. Jika saat harus merasakan sakit, menangis mungkin akan jadi andalan pelipur lara. Ya gak pa pa sih. Wajar aja. Asal jangan kesedihan itu menjadi berlarut larut, hingga tidak mau melakukan apa apa, sampai melupakan orang orang disekitar kita yang mungkin sangat khawatir dengan kita. Dan jangan sampai, kehilangan seseorang yang kamu sayang membuat kamu mengorbankan berpuluh puluh orang yang sayang ama kamu. Gak adil banget buat mereka.

Dulu saat pertama kali mengalami patah hati, saya juga pernah merasa seperti kehilangan segalanya. Hidup berjalan seperti jalan buntu. Mentok. Menangis berhari hari. Tapi apa yang saya dapat ? Gak ada. Saya tetap kehilangan. Tidak ada yang berubah. Lama kelamaan saya berpikir. Untuk apa saya menangisi seseorang yang sama sekali tidak peduli dengan saya. Disini saya terpuruk, sementara dia disana mungkin sedang senang senang dengan wanita lain. Bego banget kan saya ? Akhirnya saya berhenti untuk menangis. Saya mulai berpikir, kehilangan dia mungkin hal yang terbaik buat saya. Kenapa ? Karena saya percaya, meski dia yang saya inginkan, tapi Tuhan tahu yang terbaik buat saya. Dia menghindarkan saya dari hal hal yang tidak baik, dan menggantinya dengan yang lebih baik.

ALLAH tidak pernah memisahkan sesuatu dari hambaNYA kecuali DIA menggantinya dengan yang lebih baik. Dan ALLAH tidak pernah ingkar janji… Lalu kenapa saya harus merengek rengek meminta dia kembali, sedangkan dia bukanlah yang terbaik buat saya.

Putus cinta yang saya alami ini semua karena Allah sayang sama saya. Allah tidak ingin saya tersakiti. Karena dia selalu tau yang terbaik buat hambaNya. Mungkin dengan putus cinta, ada banyak hal yang bisa saya lakukan. Saya jadi bisa lebih berinteraksi dengan orang orang disekitar saya. Lebih bisa melakukan banyak kegiatan lain. Lebih fokus kerja. Tidak melulu harus begadang karena telponan tiap malam. Yang justru bikin kondisi tubuh saya drop karena saya kurang istirahat. Lalu apa yang harus saya sesalkan dari semua kebaikan Allah ini. ?

atu hal yang patut kita sadari adalah, setiap kehidupan ini tidaklah abadi. Jika ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Jika ada yang jatuh cinta, pasti akan ada juga yang patah hati. Karena hidup adalah hitam dan putih. Ada siang juga akan ada malam. Saat ini bahagia bukan gak mungkin besok kita akan menemukan luka. Karena setiap pertemuan dan perpisahan selalu hadir dalam satu paket tak terpisah. Ketika pertemuan terjadi berarti ada perpisahan juga disana. Saat muda beranjak madya, saat madya beranjak nindya, saat nindya beranjak wasana, dan wasana beranjak purna, saat tubuh yang kuat pergi, yang keropos menggantikannya. Saat kehidupan pergi, kematian menggantikannya. Semuanya saling terkait.

Jadi.. apapun yang membuatmu terluka hari ini, bukan gak mungkin akan membuat hidupmu bahagia suatu hari ini. Dan apa yang membuatmu bahagia hari ini, bukan gak mungkin akan menyebabkan luka bagimu disuatu hari nanti. Namun semuanya akan menjadi indah, ketika secara sadar kita pahami bahwa luka demi luka akan membawa kita mendekatkan kepada ALLAH. Dan silahkan saja pilih, mau menjadikan luka ini penderitaan dan terpuruk atau bangkit dan memulai hidup baru yang lebih baik.

Terkadang atau bahkan sering kali ketiadaan atau kekosongan justru menjadikan sesuatu lebih indah dan bermakna. Spasi dan paragraf menjadikan sebuah karya tulisan menjadi lebih enak untuk dilihat dan dibaca. Suatu web atau situs lebih sedap dipandang jika ada sedikit ruang kosong di dalamnya, sehingga tidak terkesan sangat penuh dan padat.
Begitu pun hati manusia, perlu dikosongkan.. dalam hal ini dijernihkan atau dibersihkan dari jelaga dan karat yang menyelimutinya agar dapat menerima dan memantulkan cahaya Ilahi. Salah satu cara untuk membersihkan dan menjernihkan hati adalah dengan banyak-banyak mengingat Allah. Banyak Berzikir. Mudah-mudahan dengan mengingat Allah, hati akan bertambah tenang. Bekal menuju kebahagiaan abadi pun akan terbuka lebar buat kita.

2 komentar:

  1. Amiinn.kembalikan smua pd-Nya,Tuhan yg membolak-balikan hati dan istiqomahlah..
    "...apabila kamu sdh membulatkan tekad,maka bertawakalah pada Alloh"QS.AL IMRON: 159

    BalasHapus