Selasa, 21 Desember 2010

Tua Bukan Berarti Lapuk


Tadi saat makan siang, aku dan beberapa teman seruangan seruan seruan di salah satu cafe dekat dengan kantor tempat aku bekerja. Hari ini salah satu rekan kerjaku merayakan ulang tahunnya. Mumpung makan gratis, lumayan juga bisa perbaiki gizi. senyumkenyitsenyumkenyitsenyumkenyit

Disela sela canda, temanku ini melontarkan pernyataan : umur bukannya makin nambah, malah makin kurang. sampai hari gini lum bisa ngapa ngapain. wew.. halooo.. maksudnya lum bisa ngapa ngapain maksudnya apa nih ? temenku itu cuma nyengir.

Yupz tentu aja aku ngerti apa yang dia maksud. Belum bisa ngapa ngapain hanyalah ungkapan ketidak puasan dirinya terhadap apa yang telah dia capai. Aku sih maklum saja. Bukan hanya temanku yang ngerasa gitu, mungkin hampir setengah penduduk bumi pernah ngalamin hal yang sama. Karena merasa tidak puas diri memanglah menjadi sifat manusia. Dan rasa tidak puas ini akhirnya menekan perasaan sehingga lupa untuk bersyukur atas apa yang telah dicapai.
Padahal hanya dengan bersyukurlah kita dapat lebih memaknai arti hidup dan merupakan cara terindah untuk menjalaninya.

Masa muda. Mungkin tidak semua orang menjalaninya dengan indah. Sebagiannya malah disibukkan dengan mengeluh. Kenapa aku begini, kenapa aku begitu. Kenapa harus dilarang begini. Kenapa harus mengerjakan itu, padahal masih ingin bersenang senang mumpung masih muda. Padahal kalau tahu aja, justru saat muda beginilah kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lebih positif. Mumpung isi kepala masih cespleng, tenaga juga lagi gede gedenya. Kenapa tidak berbuat aja yang lebih berguna dari pada hanya sekedar menghabiskan waktu berhura hura dan menghabiskan uang orang tua.

Aku sih gak munafik kalo bilang, masa muda dulu full hura hura Tapi hura hura yang bermanfaat. (cie masa muda : berarti udah tua dunk.. hadew.. baru nyadar). Kenapa aku bilang bermanfaat ? Karena aku selalu mengerjakan sesuatu berdasarkan porsinya. Biarpun gak bisa melakukan sesuatu yang luar biasa. Saatnya belajar aku akan belajar serius. Saatnya ingin hang out dengan teman teman ya gunakan waktu secukupnya saja. Yang terpenting tetap berada pada jalur yang lurus dan gak neko neko. *loh kenapa jadi bahas aku tension ... yuk dilanjut !! malu

Back to topik. Bertambahnya usia, semestinya bertambah banyak hal yang kita ketahui. Karena selama di perjalanan menuju umur yang terus bertambah kita akan mengalami banyak hal. Andai saja apa yang kita jalani itu bisa kita maknai dan kita sukuri... alangkah indahnya perjalanan hidup kita menuju masa yang akan datang. Karena kita tidak akan mengalami yang namanya penekanan perasaan untuk mendapatkan yang terlalu lebih. Seperti yang aku sebutin tadi.. kuncinya adalah banyak banyak bersyukur. Toh dengan bersyukur tidak akan menghalangi kita untuk meraih mimpi.

Bertambahnya usia, bukan berarti kita harus menjadi lapuk karena usia. Tapi harus sarat akan pengetahuan dan pengalaman. Jika kita menyadari bahwa umur kita makin bertambah dan jatah hidup justru makin berkurang, pastilah kita akan menyiapkan bekal menuju kehidupan yang benar benar kekal. Yang lebih abadi. Dan ini akan menjadi semacam warning buat kita untuk selalu berbuat lebih baik lagi untuk kedepannya. Bener gak ? ketukmeje

Rasulullah bersabda:

"
siapa yang hendakkan dunia, maka hendaklah dengan ilmu. siapa yang hendakkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. siapa yang hendakkan kedua-duanya, maka hendaklah dengan ilmu"

Dan sekarang, dengan gaya penjual obat pinggir jalan, aku pengen nawarin sebuah produk yang dinamakan *semangat hidup* yang resep racikannya sangat sederhana yaitu : BERJUANG + SYUKURI dan NIKMATI + MAKNAI .. dijamin hidup akan terasa lebih indah celebrate


SO ... just open your eyes, and see that life is beautiful.. Ganbatte !! tinju

4 komentar:

  1. Betul..hidup itu indah.tetep semangatt..;-)

    BalasHapus
  2. memang benar ...ilmu itu lbh bernilai dibandingkan dengan apapun..

    BalasHapus
  3. buku gudangnya Ilmu belajar n belajarlah @ http://nekobudi77.wordpress.com/

    BalasHapus