Senin, 01 November 2010

make your self happy


Jika ada yang bertanya, apa itu kebahagiaan ? Maka kita akan memberikan jawaban tentang makna bahagia itu berdasarkan kebutuhan atau tujuan jangka pendek masing-masing. Orang yang miskin berpendapat bahwa bahagia adalah apabila mereka menjadi orang kaya sehingga bisa mendapatkan segala yang diinginkannya.
Orang kaya yang sakit kronis berpendapat bahwa bahagia adalah ketika ia sembuh dari sakit kronis yang dideritanya. Ia akan menggunakan hartanya agar bisa sembuh, tidak peduli berapapun harta yang harus dikeluarkan. Jadi bisa diartikan, bahwa kebahagiaan akan timbul jika kebutuhan masing masing orang terpenuhi. Karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda macamnya, bertingkat-tingkat, maka rasa bahagia sebagai akibat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut, juga bermacam-macam dan bertingkat-tingkat
Dalam bahasa Indonesia, bahagia adalah kata sifat, yang bisa diketahui oleh rasa hati, sehingga untuk mengetahui apa hakikat bahagia tersebut kita harus merasakan apa yang disebut rasa bahagia. Jadi, bahagia merupakan dimensi rasa perasaan. Misalnya orang yang lapar, jika dia menemukan makanan yang lezat, maka dia akan mengatakan, "inilah bahagiaku."
Sebenarnya sukses dan bahagia berasal dari keputusan kita sendiri. Kita bisa senyum dan bahagia karena kita memutuskannya begitu. Maka izinkanlah diri kita untuk mudah bahagia tanpa harus menunggu situasi yang memaksa kita untuk bahagia, karena bahagia adalah situasi yang internal, apapun masalah yang terjadi diluar, respon akhir ada di tangan kita. Kita adalah pemegang kendali pikiran dan tindakan yang akan kita lakukan, maka kita jugalah yang akan memegang tanggung jawab atas apapun konsekwensi hasil yang dicapai.
Mengendalikan kebahagiaan sama dengan kita memegang remote control ketika kita menonton televisi. Saat kita tidak menyukai salah satu tayangan, kita bisa menggantinya dengan tayangan yang lain. Begitu juga kebahagiaan. Bahagia itu ada didalam diri kita, dan kita sendiri yang memegang remote controlnya, pencet dan pilih channel bahagia maka kitapun akan bahagia.
Lalu bagaimanakah perasaan kita ketika menonton televisi dan remote control dipegang orang lain sedangkan kita tidak menyukai jenis tontonan yang ditayangkan. Tentu kita akan sangat tidak nyaman. Begitulah kalau perasaaan kita ada pada kendali orang lain. Sangat tidak enak. Jadi menurut saya ( menurut saya loh ini J ) "bahagia itu adalah pilihan" bukan sesuatu yang tergantung dari ada tidaknya seseorang, ada tidaknya sesuatu yang bisa kita miliki, atau terjadi atau tidaknya satu peristiwa, sedih kalo gak terjadi. Karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaan selain diri kita sendiri.
Hidup bahagia bukan berarti kita gak boleh bersedih loh ya. Sah sah aja. Karena sedih juga sifat istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan sedih kita bisa belajar menghargai hidup. Tapi sedih gak mesti berlarut larut juga. Karena hidup akan terus berjalan kedepan. Amat merugikan jika kita terus mengenang masa lalu terlebih jika itu merupakan kesakitan, kesedihan, kekurangan dan kegagalan. Masa lalu memang bukan sampah yang harus kita buang tapi ia masa dimana kita harus menyimpannya saja atau yang lebih arif ambil sari patinya lalu lupakanlah ampasnya.
Jadi tunggu apalagi, Ayo pegang remote control hati kita masing masing dan pilihlah tombol bahagia. Perbaiki cara berpikir dan cara berperilaku, dengan demikian kita akan melakukan sebuah motimorphosis. STOP mendzalimi diri sendiri dengan merasa diri paling menderita, karena ALLAH tidak pernah mendzalimi hamba hambaNYA. Putuskanlah setiap bangun tidur bahwa kita adalah orang yang beruntung dan bahagia, mulailah berperilaku bahagia, bersikap bahagia dan pancarkanlah optimisme bahagia tanpa syarat.

jadi ya begitulah.. :))

1 komentar: