Senin, 06 September 2010

Dan Aku Rindu...


Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya

Kemana langkahku pergi
Slalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku percaya hati kecilku
Kau takkan berpaling

Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin, kau hanya untukku

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Pandanglah bintang berpijar
Kau tak pernah tersembunyi
Dimana engkau berada
Disana cintaku

"Menyusuri jalan setapak sepanjang pantai cermin ini. Sambil sesekali menatap ombak pantai yang bergantian datang dan pergi lagi. Aku memikirkanmu. Apa yang kau lakukan disana ? Aku merindukanmu. Apakah kau juga sama ?"
 "Jangan ragukan cintaku. 3 tahun ku menunggumu. Tak kan kulakukan hal yang bodoh apalagi disaatku telah mendapatkanmu. Percayalah ninda..!" katamu disuatu waktu.
"Bukannya ku ragu nda, tapi aku takut. Aku baru mengalami patah hati yang berat. Pedihku seakan tak berujung. Beruntungku menemukanmu. Mungkin nda hadiah Tuhan atas jerit keluhku. Sungguh nda, nind gak mau kehilangan lagi...!"
"Yakinlah nind, bagiku kau tetap ninda yang dulu. Yang nda cinta. Nind itu cinta pertama nda. Nda gak akan berpaling. Karena dihati nda cuma ada satu ruang buat seseorang. Dan itu ninda. Gak akan ada yang lain." kau berusaha meyakiniku.
 "Apa kau yakin tidak akan tergoda oleh wanita lain. Laki-laki, tampan, mapan. Godaannya banyak nda. Apa aku cukup kuat memikirkannya ? Aku cemburu. Cemburu dengan suster-suster yang bisa berdekatan denganmu. Cemburu dengan pasien-pasien yang setiap hari kau sentuh tangannya. Mungkin saja nanti diantara mereka nanti ada yang kamu suka. Who knows ??"
"Aku menahan diriku untuk tidak jatuh cinta pada wanita lain. 3 tahun nind.. apa itu belum cukup membuatmu percaya ? Dimanapun aku berada, apapun yang aku lakukan disini. Semuanya kulakukan untukmu. Untuk kita. Beri aku sedikit ruang dan kepercayaan. Agar aku bisa sedikit tenang. Tak perlu mencemaskan keraguanmu. Aku mencintaimu nind, dulu, sekarang dan selamanya. Tunggulah aku pulang, tidak akan lama..!"
Air mataku menetes. Perasaan ini yang selalu ku benci. Perasaan rindu yang menyiksa. Aku baru mengenalmu. Tapi kenapa seperti berabad-abad lamanya sudah mengenalmu. Aku baru saja memutuskan untuk mencintaimu, tapi kenapa cinta ini terasa mendalam bagiku..?

"Disinilah aku nda.. menantimu. Cepatlah pulang. Nind gak kuat menahan rindu. Baru beberapa jam berlalu setelah kau pergi. Sudah seperti seminggu. Bagaimana jika kulalui sehari, dua hari dan seminggu tanpamu ..?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar