Jumat, 14 September 2012

What I Want Is You


Nevermind, I'll someone like you 
I wish nothing but the best for you 
Don't forget me, I beg I remember you said 
"Sometimes it lasts in love but sometomes it hurts instead"


Aku suka lagu Adele ini. Liriknya sedih tapi manis. Kalau kata orang zaman sekarang sih lagu galau :)). 

"Nevermind, I'll find someone like you" 
Kalau bisa mencintaimu, kenapa harus mencari lagi orang sepertimu ?

Mungkin menikahimu adalah harapanku dulu. Cinta pertamaku. Sejak pertama kita kenalan, beberapa tahun yang lalu. Saat aku masihlah kanak-kanak yang baru beranjak remaja. Dan kamu adalah pria remaja yang baru beranjak dewasa. Jarak umur kita terpaut 5 tahun. Waktu itu aku masih bocah ingusan berseragam putih biru dan kamu pria tampan dengan seragam abu abu.

Kisah cinta kita sungguh manis. Aku tak mengenal pria lain selain kamu. Dulu. Kamu yang baik, kamu yang perhatian, kamu yang pengayom, kamu kakak sekaligus pacar yang baik buat aku. Mungkin saat itu aku merasa kehidupanku sungguh sangat sempurna. Betapa Tuhan sangat mencintaiku sampai-sampai memberikanmu kepadaku sebagai seorang malaikat abu-abu. 

Suatu ketika, waktu itu aku duduk di bangku kuliah semester satu. Saat itu di kelas aku merasakan sakit diperutku. Dan orang pertama yang aku beritahu adalah kamu. Padahal di kelas itu ada banyak teman yang bisa aku minta tolong. Tapi justru yang aku telpon itu kamu. Dan kamu dengan tergopoh gopoh berlari dari gedung depan ke belakang hanya untuk menemuiku dan membawaku ke dokter. Dan tau gak apa sakitku waktu itu. Ternyata cuma sakit perut gara-gara menstruasi. Hahaha. Waktu itu aku geli setengah mati lihat wajah pucat kamu dan kata-kata kamu yang penuh kekhawatiran. "Kamu gak pa pa nin ? Kok malah nyengir ? bilang apalagi yang sakit biar diobatin. Atau mau aku pijitin ? Yang mana ?" Waaahh.. kamu cemas banget. Hahaha.

Pernah juga, waktu itu untuk pertama kalinya aku baru tahu kalo aku penderita kelainan ginjal. Aku shock banget. Tapi kamu menguatkan aku. Menemaniku ke dokter buat chek up rutin. Ngingatin aku buat minum obat. Larang-larang aku makan ini itu yang dipantang ama dokter. Kamu perhatian banget. Padahal kamu tahu, aku ini sakit. Parah. Dan sakitku ini juga tidak menjanjikan apa-apa buat kamu. Kamu yang ganteng, pinter dan masih banyak kelebihan lain tapi masih mau bertahan untuk aku seorang gadis penyakitan. 

Kamu pernah mengutarakan ingin menikahiku. Jika saja bukan karena sakit ini pasti saat itu juga aku akan menjawab "Iya aku mau". Tapi tidak. Aku gak bisa egois. Aku bilang ke kamu "Aku mau nikah kalau dokter udah bilang kalau aku sembuh". Dan kamupun kecewa. Maafin aku.

Sejak itu kamu jadi pemurung. Aku merasa bersalah. Aku berusaha memberimu pengertian. Tapi kamu menolak. Menurutmu, jika saat itu kita menikah, kamu pasti bisa lebih leluasa menjagaku. Aku menolak. Dan kamu kembali kecewa.

Akhirnya kamu mengambil keputusan pindah dari  Fakultas Ekonomi ke Fakultas Kedokteran.  Padahal ini adalah kuliah semester akhir kamu. Kamu bilang "Kelak aku yang akan ngobatin kamu." Itu alasan kamu. 

Bahagia luar biasa. Itulah aku. Tapi ini udah semester akhir. Kenapa harus pindah ? Akupun terpaksa memberi ultimatum ke kamu "Pokoknya kalau mau ambil fakultas kedokteran kamu harus tamatin dulu fakultas ekonomi kamu, kalo gak kita "putus" !" Mujarab banget. Dengan sedikit terpaksa kamupun menamatkan kuliahmu dan meraih gelar SE dalam waktu singkat :D.

Ah kamu.. 

Don't forget me, I beg I remember you said :
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead

Cinta itu mati suri katamu. Kadang hidup kadang mati. Adakalanya jenuh. Tapi jenuh bukan kamu. Mungkin Tuhan memberikan perpisahan buat menciptakan rasa sayang dan rindu. Pada kita.

Tepat bulan Januari 7 tahun lalu aku menjalani masa-masa saat kita tidak lagi bersama. Kita putus. Kamu menikah dengan kakak perempuaku. Bukan maumu. Aku tau itu. Tapi inilah takdir. Kamu pria satu-satunya dalam kehidupan orang tuamu menginginkan seorang menantu di ujung akhir nafas ayahmu. Kamu ingin menikahiku. Tapi bagi papa pamali melangkahi kakak perempuan. Akhirnya diambil jalan tengah, kamupun menikahi kakak. Dengan kepedihan yang sangat akupun merelakanmu. 

Aku bahagia dihari pernikahan kalian. Bahagia karena kamu bisa mengantar kepergian ayahmu dengan menantu disampingnya. Walaupun menantunya itu bukan aku. 

Biarpun tidak mencintai kakak, tapi aku tau, kamu adalah suami yang baik. Aku sangat tau bagaimana kamu sangat perhatian saat pertama kali kakak hamil. Tau sendirikan orang hamil itu repot banget. Muntahnya, ngidamnya, sakit perutnya. Uiihh.. walaupun belum pernah ngerasain tapi lihat kakak yang tiap hari uring-uringan perutku terasa ikutan mual. Hufftt.. Apa aku nanti juga gitu ?

I heard that your dreams came true 
Guess she gave you things,  i didn't give to you 

Kakak melahirkan anak pertama. Bahagianya kamu. Apalagi saat pertama suara azan kamu kumandangkan di telinga anak lelakimu yang pertama. Dia adalah penerus keluarga. "Katamu". Aku pun turut bahagia. 

Cinta itu mati suri katamu. Dia bisa mati tapi juga bisa hidup kembali. Begitulah Tuhan mentakdirkan cinta.

Selepas berpisah denganmu, ada banyak pria dalam hidupku. Aku seperti orang kalap yang haus kasih sayang. Tepatnya, aku sering gonta ganti pasangan. Kamu pernah protes dengan kelakuanku. Tapi menurutku itu wajar wajar aja. Kalau tidak cocok kenapa harus dipertahankan. "I'll find someone like you!"  kataku padamu. Jika tidak menemukan orang sepertimu aku tidak akan menikah. Itulah tekadku waktu itu. Ehm..

Cinta itu mati suri. Seperti katamu.

Saat melahirkan anak kedua, kakak berpulang ke rahmatullah. Sumpah !! ini bukan mauku. Tapi takdir memisahkannya denganmu. Kamu sedih luar biasa. Apalagi kakak memintaku menggantikannya menjagamu dan anak-anak. "Berhentilah bertualang, dan jagalah anak-anak!" pesan kakak.  

Tapi bukan kamu orangnya yang mau bersenang-senang karena kesedihan orang lain. Walaupun mungkin kakak tidak lagi merasakan kesedihan disisiNya. Dan bahkan dia merestui kita. Tapi tidak semudah itu bagimu. Antara menahan cintamu padaku dan kesetiaan pada kakak, kamu memilih menjauh dariku. Alasanmu ingin melanjutkan kuliah kedokteranmu yang sempat tertunda. Aku shock lagi lagi kamu tinggalkan. Pesanmu hanya satu "Tolong jaga anak-anakku.. !"

Ah kamu..

Sebenarnya ada banyak kisah tentangmu. Tapi nanti malam saja kita cerita ya.. saat anak-anak sudah tidur. Ada sebuah ranjang di kamar sebelah yang bisa kita jadikan sandaran kita buat mengurai kisah kita berikutnya. Kamu mau ?

"Nevermind I'll find someone like you"
But no.. i don't want someone else. What i  want is YOU !!"

1 komentar:

  1. lanjudkan.. cinta itu tak ada matinya... dan tidak ada ujungnya

    BalasHapus