Selasa, 31 Agustus 2010

MENGENANG

Masa lalu adalah kenangan

Sedetik dari masa lalu adalah pelajaran berharga

Sedetik dari masa lalu pada akhirnya akan membentuk sebuah cerita

Demikian juga dengan dia, dia dan dia diaku yang lain

Mengenang diaku yang singgah

Mengenang diaku yang hanya sekedar lewat

Mengenang diaku yang menjadi teman seperjalanan dihidupku

Membuka luka memang

Tapi ada kerinduan disetiap luka yang tertoreh

Ada senyuman disetiap kenangan

Walau tak ingin kembali

Tapi aku tak ingin kenanganku pergi

LARA

lara
adakah kau tau
kenapa mata ini basah
ah kau pasti tak tau
karena hati juga tak tau
tanyakanlah kepada luka
kau pasti tau jawabnya
karena perih luka yang rasa

lara
aku ingin bertanya
mengapa perih rindu tak ada obatnya
mengapa perihnya cinta membuatku merana
apa kau tau jawabnya ?
beritahu aku
biar ku ramu peredam perih ini
sungguh,..
aku tak tahan sakitnya

lara
beritahu aku..
apa yang harus kulakukan ??

Senin, 30 Agustus 2010

DISUDUT KERINDUAN



Pernahkah kau coba menerka
Apa yang tersembunyi disudut waktu
Meneguk kerinduan dalam dada
Mengeja hitam putih dalam hati

Sebait ini ingin ku ungkap sejuta asa
Tentang diriku yang berdiri diujung senja
Tentang harapan yang terbias dalam warna jingga pelangi
Tentang jiwaku yang terkurung
Seakan enggan beranjak
Dari warna saga merah senja
Masih enggankan engkau hiraukan ?

Selama musim berganti
Sejauh batas pengertian
Jaring kebekuan cinta ku terkurung dibalik kepongahan
Acuh diatas kebimbangan
Tak ingin beranjak sedikitpun
Egois
Tak izinkan pemilik hati
Rengkuh kebahagiaan

Tak pernahkah engkau dapati
Sorot mataku yang menahan rindu
Pernah engkau mencoba membaca
Jerit hati yang terpancar lewat air mata

Apakah masih ada waktuku
Melihat ranum pesona rindu
Tak ingin menyimpan harap
Bersinggahlah, kala kau gundah
Bersama kita hirup wanginya embun pagi
Merasakan hangatnya sinar mentari
Hanya jika kau masih sendiri...

SERPIHAN HATI


usah kau tatapku sinis
karena hanya iris hatiku, miris
usah kau palingkan wajahmu, jauh
karena lukai jantungku, perih

kubiarkan kau sayat lukaku lagi
meski jerit batinku menahan rintih
agar kau puas
amukkan amarahmu padaku
agar kau tertawa merasa bangga karena murka

tak mengapa buatku begitu
diamku bukan berarti lemahku
senyum getirku bukan berarti ku tak menangis
karena setelah ini ku segera lupakanmu
menguburmu dari kehidupanku
ku biarkan kau pergi dari hidupku
karena setelah ini kupunya hidup yang baru.

AKU JATUH... LAGI



Tuhan
Harus pada siapa lagi aku mengadu
Mengelukan hatiku yang terlanjur jatuh
Aku bahkan tak ingat lagi
Ini jatuhku yang keberapa kali
Hanya yang ku ingat setiap jatuh
Aku pasti merasakan sakit
Sakit yang tak bisa kutahan

Tuhan
Hari ini aku jatuh lagi
Kali ini jatuhku sangat sakit
Aku menangis lagi
Aku tahu
Aku sangat rapuh
Karena itu aku mengadu kepadamu
Dapatkah kau cabut rasa sakitku ?

Tuhan
Aku ingin seperti yang lain
Terjatuh tapi tak ingin bangun
Karena jatuh bagi mereka adalah keindahan
Tapi kenapa bagiku tidak
Aku selalu bertanya
Apakah aku ini hamba tirimu ?
Tapi kemudian aku tersadar
Tak baik menghujatmu atas sakitku

Tuhan
Jika pada akhirnya aku benar benar tak bisa bangkit lagi
Aku tak akan menyalahkanmu atas nasibku
Biar kurasa sendiri
Biar kupandang saja dari jauh
Meski tak dapat ku sentuh
Meski tak dapat ku rengkuh
Meski pada akhirnya
Rasa sakitku membuatku menjadi mati rasa

Jumat, 20 Agustus 2010

ARTI KEBAHAGIAAN

Aku berdiri diseberang jalan sebuah mall dikotaku. Entah apa yang aku tunggu. Aku hanya berdiri. Entah sudah berapa lama aku berdiri disini. Tapi yang pasti kakiku sudah terasa pegal dan aku memutuskan untuk menyebrangi saja jalan itu, ntah kemana tujuanku aku sendiri gak tau.
Tak sengaja mataku melihat anak kecil membawa krincingan duduk dibawah jembatan penyebrangan. Sekilas aku perhatikan wajahnya yang kumal, terlintas pertanyaan dalam hatiku "apa yang dia lakukan ?" penasaran aku perlahan menghampirinya..
"adik lagi apa ? kok sendiri ?" tanyaku
"lagi mencari kebahagiaan kak !" jawabnya
"memangnya kebahagiaan bisa dicari ?" tanyaku heran
tanpa menjawab pertanyaanku dia memperlihatkan kumpulan logam dan uang kertas seribuan yang sedari tadi dia pegang.
"apa ini ?" tanyaku
"ini kebahagiaanku kak, dengan ini aku bisa cari ibu sama bapak. kalau ketemu aku pasti bahagia.!"jawabnya
Aku tertegun. Terharu. Ada tetesan air disudut mataku. Anak ini ......
Perlahan kuusap kepalanya. Lalu kusodorkan lembaran kertas uang 100 ribuan.
"ini untuk kamu, semoga ibu bapaknya cepat ketemu ya.." ujarku
"terima kasih ya kak.." jawabnya sambil tersenyum
Aku mengangguk, ikut tersenyum
"sebenarnya uang ini mau aku berikan untuk kakek yang buta itu kak. "katanya
"lo kenapa ? bukannya....."
"ya kak, semoga dengan aku bersedekah untuk kakek itu dan mengasihaninya, Allah akan menggantinya dengan surga untukku. Karena disana bapak ibu berada sekarang." Katanya
Aku terperangah. Tak sadar aku memeluk anak kecil ini. Mengusap punggungnya. Menguatkan hatinya padahal tanpa aku sadari aku justru menguatkan diriku sendiri.
Ternyata kebahagiaan itu datang ketika kita selalu berusaha untuk membahagiakan orang lain, bukan sebaliknya. Penderitaan itu datang justru ketika kita mengharapkan orang lain untuk memberi kita kebahagiaan.


Dan sore itu, seorang anak kecil kumal memberikanku pelajaran tentang KEBAHAGIAAN..

Kamis, 19 Agustus 2010

UNGKAPAN GILAKU

Untuk sebuah rasa yang aku namakan rindu...

biarpun ada jarak yang sangat membentang
kau dibarat dan aku di timur
tapi disudut mataku bayang mu selalu terlihat
dan kamu tahu..aku sangat merindukanmu

Biarpun fajar menyingsing
melahirkan pagi dan cerahnya matahari
tapi disudut mataku wajahmu akan selalu jadi mentari
kamu tahu kenapa ?
karena wajahmu selalu membuatku rindu

Walaupun senja merona jingga
meninggalkan serpihan cerahnya sore hari
tapi disudut mataku cerahmu mampu menyinari hatiku
kamu tahu kenapa ?
karena senyummu begitu mempesonaku
dan aku selalu rindu

Biarpun rembulan menjemput malam
langit gelap tiada berbintang
tapi bagiku dirimu adalah sinar cahayanya malam kelamku
semua itu karena bening matamu
yang membuatku selalu rindu

Kamu tau bagaimana rasanya ?
jika hatimu merasa sangat sakit dan kamu ingin sekali memeluk
walau hanya sekedar bayangan
itulah rasa rindu

Jika nafasmu serasa sesak
dan dadamu serasa ingin meledak
menahan rasa yang bergejolak
walau hanya dalam fikiran kamu ingin sekali memegang tangannya
untuk sekedar menguatkan hatimu
maka itulah rasa rindu

Jika matamu sesekali akan terasa basah
karena beratnya beban didada
maka rasa itu semakin menggila dan merasuk semakin dalam
dan kamu tahu sayang
itulah rasa yang aku punya sekarang....
rasa yang aku namakan RINDU
hanya untukmu..!!

NASEHAT SAHABAT

"Kenapa masih nangis ? masih sedih..?" adith membuyarkan lamunanku.
"Sudahlah !! mau sampai kapan kamu gini ?" ujarnya lagi
Perlahan ku hapus air mata yang masih menggenang. "aku kangen, kamu tau rasanya ? sakit !" kataku
"Gak ada yang harus kamu tangisi, toh dia juga gak mikirin kamu !" katanya lagi
"Sapa bilang dia ga mikirin aku !" jawabku ketus.. protes dengan ucapan Adith. "dasar sok tau..!! gerutuku lagi..

Ku lihat Adith tersenyum. "Mungkin dia memang masih mikirin kamu, tapi hanya sekedar mikirin, gak lebih. Tak ada yang bisa dia lakukan, juga gak ada yang bisa kamu lakukan. Terimalah kenyataan. Hidup ini gak akan berhenti sampai disini sayang, kamu harus menatap masa depan. Mungkin kamu memang masih sangat mencintai dia untuk saat ini. Mungkin kamu gak akan bisa lupakan dia sampai kapanpun. Tapi hidup harus terus berjalan toh. Jangan mengabaikan banyak cinta yang ada disekelilingmu hanya karena kamu kehilangan satu cinta. Itu gak adil buat kamu, juga buat orang-orang yang mencintai kamu. "

"Sayang, dengar aku..! lanjutnya.
Mau gak mau aku memaksakan diri untuk menoleh dan duduk berhadapan dengannya.
"Ingat tidak Diska, anak aceh yang pernah aku ajak main ke KIM ?"
aku mengangguk.
"Diska kehilangan orang tua ketika Tsunami dulu. Dia juga kehilangan tangan kanannya. Tapi apa kamu lihat dia bersedih ? Tidakkan ? dulu ketika pertama kali aku menemukan Diska di tempat pengungsian, wajahnya itu sangat kumal. Tangannya diperban. Tapi wajahnya tidak keliatan bersedih. Dia berduka. Tapi dia selalu tersenyum. Tetap ceria bermain dengan anak-anak lainnya. Aku pernah bertanya, apa Diska gak kangen mama papa. kamu tau dia jawab apa ? "Tuhan lebih kangen sama mama papa Diska makanya mama papa nemani Tuhan disurga".

"Sayang, Diska mengalami banyak kehilangan, tidak saja tangannya, mama papanya, adik dan kakaknya, dia juga kehilangan kasih sayang mereka. Sekarang ini cuma aku yang Diska punya. Bagi Diska aku adalah malaikatnya. Dia selalu bilang "Om Adith akan terus jadi malaikat Diska". Diska bersyukur Tuhan mengambil keluarga Diska, agar mereka bahagia disisiNya. dan Tuhan menggantinya dengan Om Adith. Terima kasih ya Om !! " itu katanya.... " Adith terdiam sejenak. Ku lihat ada genangan air dimatanya.

"Sayang, kita itu diciptakan bukan suatu kebetulan tetapi dengan tujuan, dengan fungsi dan kegunaan yang sudah Tuhan siapkan. Terkadang Tuhan juga tidak akan selalu mengabulkan apa yang menjadi keinginan kita. Tapi Dia pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Kesedihan yang kamu alami sekarang pasti akan menjadi kebahagiaan disuatu hari nanti, dan kamu pasti akan bersyukur dengan pilihan Tuhan."
"Tersenyumlah.. jangan nangis terus... ! ucapnya lagi.

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Seolah nafas itu adalah beban yang bertumpuk didadaku. "Terima kasih ya Dith.. !! aku tersenyum. Senyum untuk pertama kali.
"Sama-sama sayang. Gitu dunk.. itu baru my Lea.. aku akan selalu ada disamping kamu jika kamu butuhkan. Ingatkan, kita ini sahabat !!" ujarnya lagi.. Aku mengangguk.
"Jadi mau ke Pesantren ?? "Adith mengingatkanku...
"Hu um, kamu antarkan ? "Tanyaku...
"Boleh, tapi ada syaratnya !"
"Syarat apa ?" tanyaku heran.
"Berhentilah menangis, tersenyumlah...!" pintanya dengan mimik muka serius
aku tergelak. Mimik muka Adith yang serius itu sangat lucu. Dasar culun.
"Iah aku janji..!! jawabku, dan aku kembali senyum
"Udah manis belon senyumnya Dith ..!" Godaku
"Sangaaaaat manis.... !" jawabnya sambil mengerlingkan mata
"Dasar geniiiiitt......!!!



Rabu, 11 Agustus 2010

ANGANKU

Sayang..
Sulit untuk aku bayangkan jika suatu hari anganku menjadi kenyataan. Ketika suatu pagi ketika ayam berkokok aku terbangun dan menemukanmu ada disebelahku. Masih tertidur pulas. Melihatmu tidur dengan nyenyak aku sungguh terpana. Betapa damai dirimu disaat tidur. Aku sangat suka ekspresi tidurmu. Mirip seperti kanak kanak yang manja bergelayut mesra dilengan ibunya. Pelan kucium pipimu. Lalu beranjak menuju dapur menyiapkan sarapan pagi kesukaanmu. Tentu saja seperti biasa dengan secangkir kopi kesukaan kita.

Sayang..
Ingin ku membayangkan, jika suatu sore aku duduk menunggumu diteras. Dan ketika kau datang tanganmulah yang pertama kali kusambut. Kucium laksana kau adalah dewaku. Menyiapkan air mandimu, baju santaimu. Dan merapikan bekas mandimu. Lalu beranjak menuju dapur, menyeduh teh dan sedikit cemilan buatmu. Karena aku tahu, seharian kau kerja, kau pasti merasakan lapar. Dan kita pun menghabiskan sore yang indah diruang tamu rumah kita.

Sayang..
Betapa ingin ku berangan pada suatu senja, diberanda rumah kita. Kau duduk sambil membaca koran kesukaanmu dengan secangkir teh buatanku. Akupun menemanimu sambil merajut sepatu dari benang wall untuk calon anak kita yang ada didalam perutku. Sekilas kau tersenyum. Menciumku dan mengelus perut besarku. "aku ingin anak laki-laki ." katamu. Dan aku mengangguk tak ingin membantah inginmu.

Sayang..
Betapa indah jika dikala suatu malam kita berkumpul diruang tengah. Menemani anak anak kita menyiapkan pekerjaan rumahnya. Lalu bercerita tentang kegiatan kita seharian. Bercanda dan bercengkrama bersama, lalu beranjak tidur kala malam mulai larut.

Sayang..
Inilah akhir kesempurnaan anganku. Duduk bersamamu ditaman rumah kita. Menemani anak cucu kita bermain. Betapa ku bahagia saat itu. Karena diusia senjaku aku masih memiliki kamu, CINTAKU.. betapa saat itu ingin aku mengatakan, betapa beruntungnya aku menjalani hidupku denganmu. Kau yang selalu sabar menghadapiku. Kau yang selalu mencintaiku dengan cara cara yang indah. Dan aku suka semua caramu memperlakukan aku.

Sayang..
Tak terbayang, jika disaat kita bercermin, bahwa aku dan kau tidak lagi seperti dulu. Gadis dan jejaka muda yang digandrungi banyak wanita dan pria. Kita kini adalah sesosok tubuh keriput yang menua. Tapi kasih sayang kita tetaplah sama. Tidak berkurang sedikitpun. Karena dalam hati kita ada satu rasa. CINTA. CINTA yang sempurna.

Sayang..
Jangan marah ya.. ini cuma anganku.. tak perlu kau wujudkan jika kau tak mau.. hayooo.. senyum donk.. aku suka senyum muu.. karena senyummu selalu membuatku rindu.. ^^

Selasa, 10 Agustus 2010

CINTA TANPA SYARAT


Aku berjalan diheningnya malam kota ini... Kota ini begitu sepi tiada berpenghuni. Semua penduduknya berduyun duyun menuju mesjid demi menjalankan shalat pertama tarawih Ramadhan tahun ini.. Betapa inginku mengikuti langkah mereka. Tapi kali ini aku tidak bisa. Jadi kuputuskan untuk berjalan-jalan menyusuri kesunyian jalan. Kubiarkan jendela mobil terbuka. Agar dapat kurasakan kesejukan angin malam menerpa wajahku. Dinginnya yang menusuk tulangku. Sedikit menggigil. Tapi aku sangat menikmatinya.

Terpaku ku melihat bangku tua disudut taman kota. Perlahan kupelankan laju mobil. Menepi. Dan aku turun menghampiri bangku yang sedari tadi menjadi pusat perhatianku. Bentuknya panjang tanpa lengan seperti bangku murid SD zaman aku sekolah dulu. Bangku tua ini tidaklah istimewa. Hitam dan sedikit mengelupas. Mengapa bangku tua ini masih saja ada disini. Padahal taman ini sudah direnovasi. Mengapa pemerintah kota tidak menggantinya dengan bangku yang baru ?

Perlahan kucoba duduk diatas bangku tua ini. Masih kuat. Perlahan kuusap bangku tua ini. Mengapa bangku ini begitu setia berada ditaman ini. Sudah berapa lama dia ada disini.. pasti sudah lama sekali. Karena 4 tahun lalu ketika aku pertama kali datang kekota ini, bangku ini sudah ada disini.. Begitu setia menemani taman ini. Meski terkadang taman ini tidak memperhatikannya. Sibuk dengan keceriaan orang-orang yang datang mengunjunginya, tapi bangku tua tetap aja setia berada disudut taman ini.

Semilir angin kembali menghela rambutku. Sangat dingin. Sangat sunyi. Tak ada suara apapun disini kecuali suara jangkrik yang bernyanyi dan desiran angin yang dinginnya semakin menusuk tulangku. Kembali ku terpaku melihat bangku tua ini. Melihat kesetiaan bangku tua ini, aku berkaca pada diriku sendiri. Bisakah aku setia sepertinya ? Menanti walau tidak diminta. Menunggu walau tidak diinginkan. Apakah aku bisa mencintai seperti bangku tua ini mencintai taman. Menemani taman ini sampai usianya usang dimakan waktu. Walau tidak diperhatikan. Walaupun tidak diperdulikan. Aku tahu bangku ini tidak bahagia. Tapi dia rela menanti, rela menunggu. Karena dia mencintai taman ini. Cinta tanpa syarat. Tak perlu dibalas. Tak perlu memiliki. Hanya mencintai.

Perlahan ku tersenyum Aku ingin menjadi seperti bangku tua ini. Mencintai tanpa syarat. Jadi sayang, tak peduli dengan siapa cintamu akan berlabuh, aku ingin mencintaimu seperti bangku tua mencintai taman ini. Tak perlu kau balas. Biar kurasakan sendiri saja.


Senin, 09 Agustus 2010

Detak Rindu




Entah bagaimana bisa kukatakan lagi. Aku rindu. Aku sangat rindu. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Hanya memandang fotomu yang masih aja aku pajang diatas meja kerjaku. Kenapa aku tak bisa melupakanmu. Kenapa sulit untuk menghapusmu. Bukan sulit sebenarnya. Tapi karena aku gak ingin. Meski hatiku terasa sangat sakit.

Air mata ini tak mau berhenti mengalir. AKu bahkan gak ingin tertidur. Takut jika mimpi buruk datang lagi. Takut disuatu pagi saat aku terbangun memory tentangmu akan hilang. Aku benar benar gak bisa kehilanganmu. Begini sakit. Entah sampai kapan aku akan bertahan.

Sayang.. aku tahu dihatimu sudah tidak ada aku.. Tapi sekedar kau tau, sulit untuk menghapusmu. Karena kau sudah melekat dihatiku. Jadi kuputuskan untuk menunggu. Membiarkan hati ini saja yang menghapusmu. Mewakili ketidak sanggupanku. mungkin setahun, dua tahun, 5 tahun. Dan selama itu, aku akan menjalani hidup ini sendiri. Ditemani fotomu diatas mejaku.


Minggu, 08 Agustus 2010

ObrolanKu Dengan Papa Pagi TaDi

Aku sedang menulis sebuah artikel ketika papa masuk ke kamarku. Waktu itu masih pagi, seingatku jam menunjukkan pukul 10.00. Aku hanya menoleh sesaat trus kembali menekuri layar laptop didepanku. Kemarin papa menemaniku cuci darah. Tumben hari ini dia tidak pulang seperti biasa. Tapi masih dirumah sakit menungguku. Bahkan sampai jam segini. Biasanya pagi pagi sekali dia akan menyuruh sepupuku datang berganti shift menjagaku. Ah sudahlah pikirku. Kembali aku memutar otak. Menimbang-nimbang kata-kata apa yang ingin aku tulis.

"papa mau bicara...!" tiba-tiba dan cukup mengagetkanku. Aku menoleh sebentar, lalu dengan cuek kembali melihat layar didepanku.
"Papa mau bicara apa ?" Jawabku akhirnya
"Ini tentang masa depanmu !" katanya lagi
"Memangnya aku kenapa ? ada yang salah dengan masa depanku ?"
"Bukan salah, tapi sama sekali kamu tidak memikirkan masa depanmu !" suara papa terdengar tajam.
Mau tidak mau aku menutup layar laptopku, memandang papa heran.
"Sapa bilang aku tidak memikirkan masa depanku ? Memangnya papa tau apa tentang masa depanku ?
"Kalau kamu memikirkan masa depanmu, menikahlah.. Jangan sendiri trus kayak gini. Papa tidak tau sampai kapan papa bisa menjagamu. Papa ini sudah tua..!"
"Kalau papa tidak mau menjaga adek lagi, gak pa pa kok. Tapi jangan setiap kali papa mulai pembicaraan selalu saja tentang pernikahan. Adek capek pa !" Aku mulai kesal. Selalu seperti ini. Setiap berbicara mengenai pernikahan, aku selalu bertengkar dengan papa. Entah apa yang ada dalam fikirannya. Kenapa pernikahanku begitu menjadi bumerang buatku..
"Kenapa sih kamu tidak mau menikah ?" suaranya mulai merendah
"Bukan gak mau pa, tapi aku emang gak ingin !' jawabku dingin.
"Tapi alasannya apa ?? Papa heran. Kamu pacaran dengan FB setiap hari. Telponan sampai larut malam. Dengan orang yang gak jelas pula. Trus bilang kamu gak mau nikah. Tujuan kamu pacaran itu untuk apa ? Senang-senang aja ??
"Papa gak pernah suka dengan apa yang aku lakuin ..! kataku
"Bukan papa gak suka, tapi setiap tindakan dan perbuatan harus ada tujuannya."
"Sapa anak itu ?" akhirnya dia bertanya
"Gak usah tanya lagi, aku udah putus..! jawabku sekenanya. Kembali membuka laptopku.
"Kenapa putus..?"Papa bertanya lagi
"Udahlah pa, gak usah tanya-tanya lagi, aku lagi ada kerja,.. !
"Ya sudah, baguslah kalau sudah putus.. Berarti sekarang kamu sendiri. Papa mau nanti malam kamu ketemu Indra. Masih ingatkan ?
Aku terhenyak. Indra ?? Ya Tuhan jangan lagi..
"Papa jodohin aku lagi ? Aku gak mau !! Jawabku ketus
Papa menghela nafas.
"Nanti malam indra ke rumah. Dia baru sampai dari Singapur, Papa yang undang dia datang. Jadi papa mau kamu jangan bikin malu papa seperti waktu dulu. Bersikap ramahlah !!"Suaranya pelan tapi tajam. Aku hampir membantah lagi ... "Papa gak mau dengar kata tidak !!" tegasnya.
Ternyata papa tidak main main kali ini pikirku. Aku diam. Tidak membantah lagi. Juga tidak mengiyakan. Aku kesal. Ini bukan zaman siti nurbaya lagi. Papa sepertinya membaca pikiranku.
"Papa ngerti, ini bukan zamannya siti nurbaya lagi. Tapi mengertilah. Ini semua untuk kebaikanmu. Cobalah dulu. Indra itu dokter. dia pasti bisa menjagamu. Papa mohon .. ! suaranya melemah.
Ku lihat ada butiran air disudut mata papa. Papa menangis. Membuatku gak tega. Segitu pentingkah perjodohan ini buat papa ? Padahal perjodohan ini sudah berlalu 3 tahun yang lalu. Kenapa masih berlanjut sampai sekarang? Aku gak nyangka. Tapi melihat air mata papa...
"Ya sudah. Jam berapa Indra datang..?? Tanyaku
"Jam 8 malam.. Nanti sore kamu dijemput Nunu kan ? Jangan lupa kesalon. Dandanlah yang rapi. Papa mau kamu terlihat cantik didepan Indra.. !
"Ya sudah..!!" mau gak mau aku menurut. Tidak ada alasan buat aku nolak. Mungkin sudah saatnya aku menurut kemauan Papa. Apalagi yang aku tunggu. Tidak ada.
Perbincangan itupun berlalu. Singkat dan diakhiri dengan kemenangan papa. Huft..

Biarkan saja alur cerita ini diatur tanpa inginku. Karena dari awalpun, hidupku sudah bukan milikku...



Bahkan dalam Mimpipun Kau Masih Saja Menyakitiku


Aku begitu terlelap. Begitu letih. Lalu tiba-tiba aku terbangun. Ada kau disana. Tuxedo hitam. Begitu tampan. Aku suka. Kau tersenyum. Memamerkan kegembiraanmu padaku. Lalu ada wanita lain disana. Wanita yang tidak aku kenal. Siapa dia ?? Lalu kau perlahan mendekati wanita itu. Menggenggam tangannya. Mencium pipinya. Membuatku terhenyak. Lalu kau menoleh kearahku, tersenyum dan berkata, "sayang, ini hari pernikahanku. Sengaja kukirimkan video ini untukmu karena aku ingin kau menyaksikan kegembiraanku menghadapi masa depan. Dengan seseorang yang aku cinta.. Jadi sayang, berbahagialah.. lupakan masa lalu.. Menikahlah.. Seperti aku !!

Aku cuma bisa tersenyum getir. Bagaimana kau bisa begitu gembira diatas penderitaanku karena kehilanganmu ? Bagaimana aku bisa menikah, jika pria yang aku cinta menikah dengan wanita lain ? Menikah dengan sapa diriku.. ?? Tapi apa kau tau kepedihanku ?? kau gak akan pernah tau. Karena kau terlalu disibukkan dengan hari bahagiamu..

Sayang.. bahkan dalam mimpipun kau menyakitiku..
harus aku apakan lagi hati ini ???

JAWABAN HATIKU

sebenarnya aku udah ngerti arah tujuan pembicaraan ini.. seperti yang dulu dulu.. kejadiannya akan tetap sama.. kalo kamu baca blog aku.. mungkin kamu akan mengerti seberapa menderitanya aku menahan cinta ini.. cinta yang gak mungkin aku miliki. karena kita sama sama tidak mampu mencintai... meski aku sangat mencintai kamu, tapi aku gak ingin mengikat kebahagiaanmu.. jika kebahagiaanmu dengan orang lain, meski aku sakit, aku harus rela...

kamu tau gak... ada 3 orang pria didunia ini yang pernah sangath aku cintai... sekaligus sering membuat aku kecewa... pertama papa, papanya anak2 dan kamu... dan sampai sekarangpun aku masih mencintai kalian, seberapa sakit yang sering aku rasakan.... seberapa kecewanya aku... tapi cinta ini gak bisa hilang.......

jadi.. jika kamu ingin bahagia,,,, meski tidak bersamaku.. lepaskan aja aku... gpp kok... aku ngerti...

always love u...
honey

ISI HATIMU

kalau kamu tanya kenapa akhir-akhir ini aku berubah, maka tidak akan aku jawab mengapa.
kalau kamu tanya masih sayangkah aku padamu, maka tak akan ku jawab juga karena rasa itu tetap sama.
kalau kamu tanya apa artimu bagiku, maka akan aku katakan bahwa kamu adalah segalanya bagiku.
satu hal yang pasti dihatiku aku sangat mencintai dan menyayangimu, namun tahukah kamu aku ini apa dan siapa??
aku adalah lelaki lemah yang menuntut kesempurnaan hidup...
berusaha untuk menutupi kelemahan dan kekurangan dengan memastikan semua itu akan jadi kekuatanku....
saat aku tak mampu untuk melakukan sesuatu, aku akan pergi dan melakukan hal lainnya sehingga aku mendapat hasil yang sama...
kamu pernah menulis jangan mencintai seseorang karena kamu harus tetapi karena kamu mampu untuk mencintainya...
aku menjawab dengan pasti aku harus mampu mencintaimu...
jawaban itu menyiksa diriku, karena aku sadar dalam hati ini aku sangat mencintaimu apa adanya, namun tanda tanya besar jika aku mampu untuk melakukannya...
cinta tak hanya perhatian dan pengertian...
cintaku ini mengharuskanku memlikimu... tapi apakah aku mampu??
cintaku ini mengharuskanku bersamamu... tapi aku jauh di sini...
cintaku ini mengharuskanku untuk tergantung padamu... tapi apa daya kamu jauh di sana...
aku tahu akhir-akhir ini membuat kamu kecewa...
mungkin kamu berfikir aku sudah ada pengganti dirimu, percayalah mereka bukan pengganti dirimu namun penghibur hati ini...
tahukah kamu aku hampa di siini sendiri, dan mungkin kamu juga merasa yang sama...
jika rasa itu tak sama, ajarilah aku untuk menahan kehampaan ini seperti dirimu yang menahannya untukku....


love u always

Kamis, 05 Agustus 2010

Jangan Lagi Mengalir, AKu Mohon !!


Izinkan aku menangis sekali lagi. Karena sungguh tak dapat kubendung air mata ini. Mesti telah tengadah kepala ini. Tapi air mata ini selalu saja mencari jalan untuk jatuh. Kenapa tangisan ini selalu saja mencari cari alasan untuk keluar. Padahal telah kuusahakan kegembiraan. Telah kuberikan tawa yang renyah. Tapi tetap tidak bisa membuat tangisan ini berkurang. Bukan.. bukan.. itu bukan inginku. Aku bukannya ingin menangis... tapi air mata ini...

Apakah hati ini begitu perihnya. Sehingga air mata ini hiba melihatnya dan meneteskan titik air bening dipipi. Apakah luka ini begitu dalam, hingga air mata ikut merasakan sakit dan deritanya. Apakah lara ini begitu mengenaskan, hingga mata ini tak mampu lagi menahan deritanya. Mengapa air mata ini begitu mengerti diriku. Begitu merasakan kepedihan dan laraku. Padahal dia hanyalah benda mati yang tidak bisa kuajak berbicara dan mendengar keluhanku..

''Maka air mataku.. Berhentilah.. Jangan keluar lagi.. Agar bisa kulupakan kepedihan hati ini Agar bisa ku sembuhkan luka ini Maka air mataku.. Jangan lagi mengalir.. Ku mohon.. Berhentilah !!



Aku Tak Lagi Memilikimu


Meski sekarang aku tak lagi memilikimu, tapi duniaku tak kan berhenti berputar. Langit masih biru seperti biasa. Matahari tetap terbit ditimur dan terbenam dibarat. Malam juga tetap datang setelah senja. Memamerkan bulan dan bintang yang bersinar terang. Dan aku menikmatinya setiap malam dengan segelas kopi kesukaanku. Sampai mata mulai perih dan kantuk mendera.. Kebiasaan ini juga gak akan berubah. Tetap seperti biasa. Kerja dan mengurus rumah yang menjadi tanggung jawabku..

Yang berubah adalah setiap perjalanan hidup aku kedepan aku gak akan melaluinya lagi bersama kamu. Tidak ada lagi telpon malam hari sampai tertidur lelap. Juga tidak ada ucapan selamat pagi cinta untukku.

Dan aku akan berjalan sendiri tanpa menundukkan wajahku ketanah. Karena aku tak ingin airmata ini keluar mengenangmu.. Biarkan kepala ini menengadah menahan setiap tetes air mata yang akan jatuh.

Aku juga gak akan mengeluh. Tetap ceria seperti biasa. Menikmati kesendirianku seperti biasa. Karena inilah aku. Yang akan selalu sendiri...

Rabu, 04 Agustus 2010

Biarkan saja dia jatuh


Jangan hiraukan air mata yang jatuh dipipiku. Karena aku tak ingin kau bersimpati dengan kesedihanku. Karena air mataku tak ingin membuatmu merasa terikat dan hiba. Biarpun air mataku ini adalah air mata kepedihan. Air mata duka laraku. Tapi aku sungguh tak ingin kau menghapusnya dengan rasa kasihanmu. Jadi biarkan saja dia jatuh. Membasahi pipiku. Jatuh kedadaku. Agar terhapus segala pedih dan laraku. Karena air mataku ini adalah sandaran hidupku. Penyegar kalbuku, Tidak peduli dengan alasan apa dia keluar Tapi air mataku adalah obat segala sakitku.

Setiap rindu datang, hilang karena air mata. Setiap pedih menyerang, air mataku menyembuhkannya. Jadi biarkan saja dia jatuh... Jika kau merasa terganggu dengan air mataku, maka berpaling sajalah.. karena bagiku air mataku adalah segalanya... Karena cuma itu yang aku punya...

Hati Yang Retak


Tahukah kamu saat ini aku ingin menangis. Dada ini terasa sesak seperti ada sesuatu yang mau keluar. Dan beberapa detik sesudahnya ada buliran air panas yang keluar dari mataku.. Aku menangis.. Membiarkan diri ini tersedu sedu menumpah segala rasa sesak didada..

Tangisan ini menyadarkan aku akan kehilanganmu. Mungkin sekarang belum tapi semua akan terjadi. Cepat atau lambat, aku hanya akan menunggu waktu saja.. Dan perjalanan menuju kehilangan ini benar benar membuat hatiku retak. sakiiiit... berkali kali aku memikirkan.. ada apa denganmu, dengan semua perubahan yang ada di dirimu,.. apa salahkuuu,,, ??

Kamu, sadar gak ? setiap kali kamu diam aku selalu merasa khawatir. Setiap kali kamu gak ada kabar, entah pikiran apa yang ada dikepalaku. Benar benar seperti benang kusut yang susah untuk diperbaiki lagi. Apakah kamu rasakan rasa sakitku setiap kali aku sadar sayangmu tidak lagi seperti dulu. Tahukah kamu kepedihanku saat aku mempererat genggamanku, kamu justru ingin melepaskannya...

Tak mengertikan dirimu betapa aku sangat bergantung padamu. Padahal dulu aku tidak begini. Aku yang sekarang sangat takut untuk menjadi diri sendiri. Takut kamu gak suka. Takut kamu gak ingin. Dan seperti inilah aku sekarang. Semakin terperosok dan terombang ambing saat genggaman tanganmu mulai melemah. Aku mulai kehilangan arah. Seperti angin yang bertiup tak tentu kemana tujuan.

Tak inginkah kau tahu.. air mata ini sungguh tak mau berhenti. Aku tidak minta untuk dikasihani. Jadi aku berpikir.. Jika memang hatimu bukan untukku carilah kebahagiaan baru. Mungkin kamu sudah menemukannya, tapi terlalu mengasihani diriku hingga kamu tak tega.. Mungkin aku gak akan rela.. tapi aku harus bisa menerima. Hati ini tak ingin pecah berkeping keping. Jadi biarkan saja dia retak. Suatu saat retakan itu pasti akan menyatu kembali. Entah kapan .....