Jumat, 26 Februari 2016
Bahagiaku
Bahagia itu sederhana bukan. Sesederhana kata bahagia itu sendiri. Ini late post sebenarnya. Karena sungguh, saya adalah tipe orang yang susah menulis apapun yang ada dipikiran. Saat ingin nulis pasti mandeg, mampet, buntu. Mungkin karena lagi senang-senangnya, lagi bahagia bahagianya memiliki keluarga. :D jadi agak sulit mengalirkan cerita.
Pernikahan = bersama
Saya rasa setiap pasangan akan memerlukan banyak jeda untuk bisa saling mengerti dan memahami. Saya merasakan ada begitu banyak jarak di awal pernikahan saya. Saya yang pembosan. Suami yang pencinta. Saya yang mulai kembali sayang. Suami yang lelah dan jenuh pada keadaan. Lalu kami memiliki anak sebagai penyambung komunikasi. Entah itu sekedar basa basi atau mungkin inilah hati.
Langganan:
Postingan (Atom)