Selasa, 28 Juni 2011

Takjub

Akhirnya pergi juga mengantar ponakan yang mau daftar SD. Siapin bekal sarapan pagi coz bangun juga udah kesiangan, teh plus baju ganti wat ponakan takut takut ntar waktu sarapan baju belepotan makanan. Pukul 08.30 tepat nyampai di SD yang dimaksud. Sebut aja SD A, yang juga merupakan salah satu SD Negeri di kota tempat saya tinggal. Ternyata gitu sampai disana, udah banyak orang tua calon murid yang datang.


Setelah tanya sana tanya sini, akhirnya dapat informasi tentang tempat test calon murid SD. Takjub saya. Masuk SD aja kudu di test. Harus bisa berhitunglah, harus bisa membacalah, harus bisa Bahasa Inggris Dasar lah. Hebat juga ternyata anak sekolahan zaman sekarang.

Teringat dulu zaman waktu saya sekolah dulu, belajar bahasa Inggris aja nunggu nginjak bangku SMP. Kalo berhitung belajar dasar di bangku SD kelas I, gitu juga baca dan tulis. Takjub juga lihat anak-anak zaman sekarang. Ternyata seiring berkembangnya era globalisasi, pendidikan pendidikan bisa semakin demikian pesat. Belum menginjak bangku kelas I SD aja berhitungnya udah jago banget, belum lagi bacanya. Udah baca koran kayaknya. bahasa Inggrisnya, walaupun cuma berupa kata-kata sederhana seperti chair, door, book dll, tapi gitu dengar mereka menghafal macam-macam benda dengan bahasa asing lumayan bikin saya terheran-heran. Bukan itu saja, test Calon Murid ini juga menyertakan hafalan ayat-ayat juzamma seperti Alfatihah, Al Ikhlas, Annas ddl serta doa-doa sehari-hari, seperti doa mau makan, doa mau tidur, doa bangun tidur dll.

Teringat dulu juga, kalo guru SD itu bisa dibilang guru paling berjasa, terutama guru yang mengajar di SD Kelas I. Karena merekalah awal mula tonggak pendidikan murid. Mereka yang mengajar membaca, menulis, menghitung. Dari murid buta dengan huruf dan angka, sampai benar-benar mahir dan akhirnya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Itu duluuuuu...

Tapi kalau sekarang saya bisa bilang, mungkin guru TK lah yang paling berjasa mengajarkan calon-calon murid ini untuk mengenal apa itu huruf dan apa itu angka. Ataupun guru-guru yang mengajar di kursus-kursus tempat murid-murid ini belajar secara intensif. Karena ternyata sekarang, tanpa bersusah payah mengajarpun, begitu anak-anak ini menginjak kelas I, mereka sudah siap dengan pengetahuan berhitung dan membaca yang cukup. Dan guru SD ini tinggal melanjutkan saja dan menerampilkan saja. Selanjutnya, tergantung murid dan orang tua murid.

Tapi apapun itu, tak peduli sapa yang lebih dahulu berjasa, yang namanya guru tetap lah orang yang paling berjasa bagi murid-muridnya. Mungkin tanpa mereka tak ada yang namanya Presiden SBY, tak ada yang namanya Surya Paloh, atau Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka hebat karena guru.

Trus apa hikmah dari tulisan saya ini ? Hihihihi cuma sekedar cerita aja kok.. seru juga ternyata ngelihat anak-anak ini. Mau masuk SD aja pake test ini itu. Kudu dibekali pengetahuan ini itu. Gimana ngelamar kerja ya ? :))

Hayuuu semangat anak-anak :D !!!

1 komentar: