Entah sejak kapan blog ini berkembang dengan banyak label. Ada story, cerpen, puisi, artikel dan quote. Padahal blog ini dulunya adalah curhatan hati. Karena aku tipe orang yang susah buat ngungkapin isi hati. Makanya blog ini aku beri judul Aku dan Hatiqu. Karena inilah hatiku.
Mungkin, banyak orang beranggapan alangkah enaknya menjadi aku. Mereka bilang "apasih yang lo gak punya le ? lo tuh mapan, cantik, lumayan pinter. Punya orang tua yang super baik. Gak ada yang kurang..!"
Emang bener sih. Tapi pernah gak ngerasa "ketika memiliki wajah yang cantik, justru bukan kecantikan ini yang diharapkan ?". "ketika memiliki kemampuan untuk mencetak uang, justru bukan materi itu yang diharapkan ?". "ketika memiliki kecerdasan, justru bukan itu yang diinginkan". "punya orang tua yang super baik, menuruti apa yang diinginkan anaknya, namun justru itu yang tak diinginkan anak".
Bukannya aku tidak bersukur dengan apa yang diberikan Tuhan padaku. Aku juga tahu, terkadang apa yang aku inginkan, belum tentu aku dapatkan. Karena menurut Tuhan, aku berhak mendapatkan yang lebih baik dari yang aku inginkan. Dan yang aku dapatkan, itulah yang terbaik di mata Tuhan.
Tapi, yang namanya rasa itu gak bisa dihilangkan. Aku selalu ngerasa "kenapa selalu gagal membina suatu hubungan, padahal aku berusaha berada dijalur kesetiaan. Mengerti apa yang diinginkan pasangan. Tapi tetap aja gagal. Aku sering berpikir, apa yang kurang didiriku ?
Pernah suatu kali aku ngerasa, "kenapa papa gak sayang sama aku, selalu menentang apa yang aku mau, terlalu mengatur hidupku. Apa aku akan menjadi anak yang baik kalo nurutin semua keinginan papa ? Lalu gimana dengan keinginanku sendiri ? Hei.. ini kan hidupku ?"
Aku juga pernah ngerasa :apalah arti uang yang aku dapatkan, untuk apa aku mati matian mengumpulkan pundi pundi itu, jika pundi pundi itu gak ada gunanya jika aku sendiri gak sehat. Apa hubungannya ? jelas ada hubungannya. Buat cewek penyakitan kayak aku ini, yang bisa tiba tiba saja bisa collapse dadakan, kesehatan itulah yang aku harapkan. Lalu jika ternyata Tuhan belum mengizinkan aku buat sembuh dan sehat, apa aku harus menentang ? Tentu gak. Tapi apa gunanya materi yang aku kumpulkan jika aku gak bisa menikmatinya.
Tidak banyak yang aku harapkan dalam hidup ini. Tolong kalian mengertilah. Tidak bisakah memahamiku sedikit saja. Apapun yang ada padaku sekarang, aku sangat sukuri itu. Tapi ada hal yang lain yang aku butuhkan. "kasih sayang kalian" orang orang yang aku sayang. Tidak bisakah menyisihkan sedikit waktu untukku ? mendengarkan isi hatiku. mendengarkan mauku ? aku hanya ingin disayang. tidak lebih. apa permintaanku berlebihan ?
Mungkin, banyak orang beranggapan alangkah enaknya menjadi aku. Mereka bilang "apasih yang lo gak punya le ? lo tuh mapan, cantik, lumayan pinter. Punya orang tua yang super baik. Gak ada yang kurang..!"
Emang bener sih. Tapi pernah gak ngerasa "ketika memiliki wajah yang cantik, justru bukan kecantikan ini yang diharapkan ?". "ketika memiliki kemampuan untuk mencetak uang, justru bukan materi itu yang diharapkan ?". "ketika memiliki kecerdasan, justru bukan itu yang diinginkan". "punya orang tua yang super baik, menuruti apa yang diinginkan anaknya, namun justru itu yang tak diinginkan anak".
Bukannya aku tidak bersukur dengan apa yang diberikan Tuhan padaku. Aku juga tahu, terkadang apa yang aku inginkan, belum tentu aku dapatkan. Karena menurut Tuhan, aku berhak mendapatkan yang lebih baik dari yang aku inginkan. Dan yang aku dapatkan, itulah yang terbaik di mata Tuhan.
Tapi, yang namanya rasa itu gak bisa dihilangkan. Aku selalu ngerasa "kenapa selalu gagal membina suatu hubungan, padahal aku berusaha berada dijalur kesetiaan. Mengerti apa yang diinginkan pasangan. Tapi tetap aja gagal. Aku sering berpikir, apa yang kurang didiriku ?
Pernah suatu kali aku ngerasa, "kenapa papa gak sayang sama aku, selalu menentang apa yang aku mau, terlalu mengatur hidupku. Apa aku akan menjadi anak yang baik kalo nurutin semua keinginan papa ? Lalu gimana dengan keinginanku sendiri ? Hei.. ini kan hidupku ?"
Aku juga pernah ngerasa :apalah arti uang yang aku dapatkan, untuk apa aku mati matian mengumpulkan pundi pundi itu, jika pundi pundi itu gak ada gunanya jika aku sendiri gak sehat. Apa hubungannya ? jelas ada hubungannya. Buat cewek penyakitan kayak aku ini, yang bisa tiba tiba saja bisa collapse dadakan, kesehatan itulah yang aku harapkan. Lalu jika ternyata Tuhan belum mengizinkan aku buat sembuh dan sehat, apa aku harus menentang ? Tentu gak. Tapi apa gunanya materi yang aku kumpulkan jika aku gak bisa menikmatinya.
Tidak banyak yang aku harapkan dalam hidup ini. Tolong kalian mengertilah. Tidak bisakah memahamiku sedikit saja. Apapun yang ada padaku sekarang, aku sangat sukuri itu. Tapi ada hal yang lain yang aku butuhkan. "kasih sayang kalian" orang orang yang aku sayang. Tidak bisakah menyisihkan sedikit waktu untukku ? mendengarkan isi hatiku. mendengarkan mauku ? aku hanya ingin disayang. tidak lebih. apa permintaanku berlebihan ?
:) semangat
BalasHapusGw ngerti dan denger..
BalasHapusSelalu hidup g ada yg sempurna..
Jd,keluarkan yg hrs d katakan..
Jgn lg ada penyesalan dr kata yg tak sempat terucap.u/ hidup,u/ jalan terbaik dr kesempurnaan versi kita..
Tidak berlebihan. itu keinginan setiap manusia.
BalasHapusKunci yang bisa mambukakan pintu kebahagiaan buat kita adalah '' I.K.L.A.S''
SEMANGAT''
Bisot : hu uh semangat ini :h:
BalasHapusEmir : kadang emang Tuhan cuma kasih yg kita butuh, tapi kadang perasaan gak bisa buunk kan :i:
Anonim : lagi belajar ikhlas kok :h: