Awalnya aku sangat marah pada sosoknya. Aku menganggapnya sangat angkuh, pongah. Pilih kasih. Bukan tanpa alasan aku mengatakannya demikian. Semua bermula dari pertama kali isi kepalaku mandeg, Gak punya ide apa apa buat nulis. Sementara aku ingin sekali aktif mengeluarkan postingan postingan yang nantinya dirating oleh yang lain. Jalan singkat,akupun mencari artikel yang menarik. Copas, lalu terbitlah postingannya. Tapi apa lacur. Moderator satu ini ternyata sangat pintar.Tiga postingan berturut turut aku dikrtik. Jangan tanya malunya.
Waktu itu aku hanya bisa marah. Merasa dipermalukan. Pernah satu kali aku menulis puisi yang aku ambil dari blog ini. Tapi tetap saja dikritik. Marahku sudah tak terbendung lagi. Aku menganggapnya pilih kasih. Merasa dianak tirikan. Mentang mentang aku ini pendatang dan orang baru. Padahal, jika aku baca post post yang lain, ada beberapa yang nyata nyata juga copas, tapi sama sekali gak dikritik. Mereka juga tidak mencantumkan sumbernya. Aku tahu itu. Makanya aku berfikir, jika aku melakukan hal yang sama, sah sah saja toh.
Dan akupun ngambek. Gak mau menulis lagi. Secara pribadi dia minta maaf diprofilku, tapi yang namanya aku, seorang wanita dengan tempramen dan ego tinggi, meski kata maaf terlontar ditulisan, tapi hati masih mendendam amarah. Berhari hari perasaan gak enak ini bersarang dihati dan pikiran. Membuat segalanya jadi buntu.
Lama aku menyadari, mengulas kembali. Aku toh tak ingin mandeg terus seperti ini. Aku yang tadinya berjanji tidak akan membuka web itu lagi, perlahan mulai melirik kembali tulisan tulisan hasil karya mereka. Lalu membandingkan dengan beberapa tulisanku yang pernah dipost. Ternyata, tulisanku tak sebagus mereka. Mereka sangat luar biasa. Melirik kembali sosok moderator kejam yang pernah mengkritik ku.Membaca beberapa tulisannya. Aku pun terkagum kagum. Tapi tetap dengan marah yang masih betah bersanggar dihati dan gak mau pindah.
Satu hal yang aku sadari, bahwa ternyata aku masih jauh dari kata bisa menulis. Pengetahuanku tentang menulis ternyata masih sangat dangkal, jika dibandingkan dengan sosok moderator yang pernah mengkritikku. Jauh sekali sama sekali tak sebanding. Dan ketika salah seorang teman mengulas tentang pribadinya, tentang sosoknya. Akupun tergoda untuk membuka blognya. Luar biasa. Dia memang sangat sempurna. Tulisannya mengagumkan. Buatku terutama. Tapi yang lainpun pasti berfikiran yang sama. Benar kata sebagian orang. Jika ingin belajar menulis, belajarlah darinya.
Dan akupun jatuh cinta. Pada sosok yang pernah mengkritikku. Sosok yang pernah membuat mandeg pikiranku berhari hari. Dan setelah mengutak atik blognya pagi ini, aku secara pribadi ingin sekali mengatakan padanya, bahwa aku sangat beruntung pernah dikritik olehnya. Aku berjanji, aku pasti akan terus belajar. Aku yakin, aku pasti bisa. Tak ada yang tak mungkin jika niat dan usaha sudah dijalankan.
Thanks so much...
For Warm
***Idih baru tahu ternyata dia punya satu istri, dua putra dan satu putri ^^ hihihihi
Hahaha...ngarep nii..??! X pngen jd serep...wkwkwk..
BalasHapusHahaha gak lah. Ngaco.. Cm suka tlsan nya ja kok :p
BalasHapus