Izinkan aku menangis sekali lagi. Karena sungguh tak dapat kubendung air mata ini. Mesti telah tengadah kepala ini. Tapi air mata ini selalu saja mencari jalan untuk jatuh. Kenapa tangisan ini selalu saja mencari cari alasan untuk keluar. Padahal telah kuusahakan kegembiraan. Telah kuberikan tawa yang renyah. Tapi tetap tidak bisa membuat tangisan ini berkurang. Bukan.. bukan.. itu bukan inginku. Aku bukannya ingin menangis... tapi air mata ini...
Apakah hati ini begitu perihnya. Sehingga air mata ini hiba melihatnya dan meneteskan titik air bening dipipi. Apakah luka ini begitu dalam, hingga air mata ikut merasakan sakit dan deritanya. Apakah lara ini begitu mengenaskan, hingga mata ini tak mampu lagi menahan deritanya. Mengapa air mata ini begitu mengerti diriku. Begitu merasakan kepedihan dan laraku. Padahal dia hanyalah benda mati yang tidak bisa kuajak berbicara dan mendengar keluhanku..
Apakah hati ini begitu perihnya. Sehingga air mata ini hiba melihatnya dan meneteskan titik air bening dipipi. Apakah luka ini begitu dalam, hingga air mata ikut merasakan sakit dan deritanya. Apakah lara ini begitu mengenaskan, hingga mata ini tak mampu lagi menahan deritanya. Mengapa air mata ini begitu mengerti diriku. Begitu merasakan kepedihan dan laraku. Padahal dia hanyalah benda mati yang tidak bisa kuajak berbicara dan mendengar keluhanku..
''Maka air mataku.. Berhentilah.. Jangan keluar lagi.. Agar bisa kulupakan kepedihan hati ini Agar bisa ku sembuhkan luka ini Maka air mataku.. Jangan lagi mengalir.. Ku mohon.. Berhentilah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar