"Kenapa masih nangis ? masih sedih..?" adith membuyarkan lamunanku.
"Sudahlah !! mau sampai kapan kamu gini ?" ujarnya lagi
Perlahan ku hapus air mata yang masih menggenang. "aku kangen, kamu tau rasanya ? sakit !" kataku
"Gak ada yang harus kamu tangisi, toh dia juga gak mikirin kamu !" katanya lagi
"Sapa bilang dia ga mikirin aku !" jawabku ketus.. protes dengan ucapan Adith. "dasar sok tau..!! gerutuku lagi..
Ku lihat Adith tersenyum. "Mungkin dia memang masih mikirin kamu, tapi hanya sekedar mikirin, gak lebih. Tak ada yang bisa dia lakukan, juga gak ada yang bisa kamu lakukan. Terimalah kenyataan. Hidup ini gak akan berhenti sampai disini sayang, kamu harus menatap masa depan. Mungkin kamu memang masih sangat mencintai dia untuk saat ini. Mungkin kamu gak akan bisa lupakan dia sampai kapanpun. Tapi hidup harus terus berjalan toh. Jangan mengabaikan banyak cinta yang ada disekelilingmu hanya karena kamu kehilangan satu cinta. Itu gak adil buat kamu, juga buat orang-orang yang mencintai kamu. "
"Sayang, dengar aku..! lanjutnya.
Mau gak mau aku memaksakan diri untuk menoleh dan duduk berhadapan dengannya.
"Ingat tidak Diska, anak aceh yang pernah aku ajak main ke KIM ?"
aku mengangguk.
"Diska kehilangan orang tua ketika Tsunami dulu. Dia juga kehilangan tangan kanannya. Tapi apa kamu lihat dia bersedih ? Tidakkan ? dulu ketika pertama kali aku menemukan Diska di tempat pengungsian, wajahnya itu sangat kumal. Tangannya diperban. Tapi wajahnya tidak keliatan bersedih. Dia berduka. Tapi dia selalu tersenyum. Tetap ceria bermain dengan anak-anak lainnya. Aku pernah bertanya, apa Diska gak kangen mama papa. kamu tau dia jawab apa ? "Tuhan lebih kangen sama mama papa Diska makanya mama papa nemani Tuhan disurga".
"Sayang, Diska mengalami banyak kehilangan, tidak saja tangannya, mama papanya, adik dan kakaknya, dia juga kehilangan kasih sayang mereka. Sekarang ini cuma aku yang Diska punya. Bagi Diska aku adalah malaikatnya. Dia selalu bilang "Om Adith akan terus jadi malaikat Diska". Diska bersyukur Tuhan mengambil keluarga Diska, agar mereka bahagia disisiNya. dan Tuhan menggantinya dengan Om Adith. Terima kasih ya Om !! " itu katanya.... " Adith terdiam sejenak. Ku lihat ada genangan air dimatanya.
"Sayang, kita itu diciptakan bukan suatu kebetulan tetapi dengan tujuan, dengan fungsi dan kegunaan yang sudah Tuhan siapkan. Terkadang Tuhan juga tidak akan selalu mengabulkan apa yang menjadi keinginan kita. Tapi Dia pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Kesedihan yang kamu alami sekarang pasti akan menjadi kebahagiaan disuatu hari nanti, dan kamu pasti akan bersyukur dengan pilihan Tuhan."
"Tersenyumlah.. jangan nangis terus... ! ucapnya lagi.
Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Seolah nafas itu adalah beban yang bertumpuk didadaku. "Terima kasih ya Dith.. !! aku tersenyum. Senyum untuk pertama kali.
"Sama-sama sayang. Gitu dunk.. itu baru my Lea.. aku akan selalu ada disamping kamu jika kamu butuhkan. Ingatkan, kita ini sahabat !!" ujarnya lagi.. Aku mengangguk.
"Jadi mau ke Pesantren ?? "Adith mengingatkanku...
"Hu um, kamu antarkan ? "Tanyaku...
"Boleh, tapi ada syaratnya !"
"Syarat apa ?" tanyaku heran.
"Berhentilah menangis, tersenyumlah...!" pintanya dengan mimik muka serius
aku tergelak. Mimik muka Adith yang serius itu sangat lucu. Dasar culun.
"Iah aku janji..!! jawabku, dan aku kembali senyum
"Udah manis belon senyumnya Dith ..!" Godaku
"Sangaaaaat manis.... !" jawabnya sambil mengerlingkan mata
"Dasar geniiiiitt......!!!
"Sudahlah !! mau sampai kapan kamu gini ?" ujarnya lagi
Perlahan ku hapus air mata yang masih menggenang. "aku kangen, kamu tau rasanya ? sakit !" kataku
"Gak ada yang harus kamu tangisi, toh dia juga gak mikirin kamu !" katanya lagi
"Sapa bilang dia ga mikirin aku !" jawabku ketus.. protes dengan ucapan Adith. "dasar sok tau..!! gerutuku lagi..
Ku lihat Adith tersenyum. "Mungkin dia memang masih mikirin kamu, tapi hanya sekedar mikirin, gak lebih. Tak ada yang bisa dia lakukan, juga gak ada yang bisa kamu lakukan. Terimalah kenyataan. Hidup ini gak akan berhenti sampai disini sayang, kamu harus menatap masa depan. Mungkin kamu memang masih sangat mencintai dia untuk saat ini. Mungkin kamu gak akan bisa lupakan dia sampai kapanpun. Tapi hidup harus terus berjalan toh. Jangan mengabaikan banyak cinta yang ada disekelilingmu hanya karena kamu kehilangan satu cinta. Itu gak adil buat kamu, juga buat orang-orang yang mencintai kamu. "
"Sayang, dengar aku..! lanjutnya.
Mau gak mau aku memaksakan diri untuk menoleh dan duduk berhadapan dengannya.
"Ingat tidak Diska, anak aceh yang pernah aku ajak main ke KIM ?"
aku mengangguk.
"Diska kehilangan orang tua ketika Tsunami dulu. Dia juga kehilangan tangan kanannya. Tapi apa kamu lihat dia bersedih ? Tidakkan ? dulu ketika pertama kali aku menemukan Diska di tempat pengungsian, wajahnya itu sangat kumal. Tangannya diperban. Tapi wajahnya tidak keliatan bersedih. Dia berduka. Tapi dia selalu tersenyum. Tetap ceria bermain dengan anak-anak lainnya. Aku pernah bertanya, apa Diska gak kangen mama papa. kamu tau dia jawab apa ? "Tuhan lebih kangen sama mama papa Diska makanya mama papa nemani Tuhan disurga".
"Sayang, Diska mengalami banyak kehilangan, tidak saja tangannya, mama papanya, adik dan kakaknya, dia juga kehilangan kasih sayang mereka. Sekarang ini cuma aku yang Diska punya. Bagi Diska aku adalah malaikatnya. Dia selalu bilang "Om Adith akan terus jadi malaikat Diska". Diska bersyukur Tuhan mengambil keluarga Diska, agar mereka bahagia disisiNya. dan Tuhan menggantinya dengan Om Adith. Terima kasih ya Om !! " itu katanya.... " Adith terdiam sejenak. Ku lihat ada genangan air dimatanya.
"Sayang, kita itu diciptakan bukan suatu kebetulan tetapi dengan tujuan, dengan fungsi dan kegunaan yang sudah Tuhan siapkan. Terkadang Tuhan juga tidak akan selalu mengabulkan apa yang menjadi keinginan kita. Tapi Dia pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Kesedihan yang kamu alami sekarang pasti akan menjadi kebahagiaan disuatu hari nanti, dan kamu pasti akan bersyukur dengan pilihan Tuhan."
"Tersenyumlah.. jangan nangis terus... ! ucapnya lagi.
Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Seolah nafas itu adalah beban yang bertumpuk didadaku. "Terima kasih ya Dith.. !! aku tersenyum. Senyum untuk pertama kali.
"Sama-sama sayang. Gitu dunk.. itu baru my Lea.. aku akan selalu ada disamping kamu jika kamu butuhkan. Ingatkan, kita ini sahabat !!" ujarnya lagi.. Aku mengangguk.
"Jadi mau ke Pesantren ?? "Adith mengingatkanku...
"Hu um, kamu antarkan ? "Tanyaku...
"Boleh, tapi ada syaratnya !"
"Syarat apa ?" tanyaku heran.
"Berhentilah menangis, tersenyumlah...!" pintanya dengan mimik muka serius
aku tergelak. Mimik muka Adith yang serius itu sangat lucu. Dasar culun.
"Iah aku janji..!! jawabku, dan aku kembali senyum
"Udah manis belon senyumnya Dith ..!" Godaku
"Sangaaaaat manis.... !" jawabnya sambil mengerlingkan mata
"Dasar geniiiiitt......!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar