Kita tidak bisa memprediksi apa arti sukses. Karena sukses itu gak ada takarannya. Ibarat cantik dia bersifat relatif.
Ada banyak keinginan yang ada dibenak saya belakangan ini. Saya ingin sekali naik pangkat dikerjaan. Pengen naik gaji. Pengen usaha gallery saya lancar. Pengen Money Changer saya maju. Pengen punya pacar, punya suami. Pengen punya anak. Dan masih banyak pengen pengen yang lain. Dan untuk semua keinginan itu saya mulai meniti langkah demi langkah.
Lalu apakah saya berhasil ? Sejauh ini saya bisa bilang ya dan tidak. Ya karena usaha yang saya jalani sekarang berjalan dengan lancar. Bisa memberikan lowongan kerja bagi beberapa orang itu adalah hal yang paling membanggakan buat saya. Bisa saya bilang "Tidak" karena adakalanya usaha saya berjalan seret dan sedikit sekali mendapatkan keuntungan. Tapi setidaknya gak sampai bangkrut lalu gulung tikar. Lalu dimana letak kesuksesan saya disini ? Jawabannya adalah saya sukses karena saya sudah berani mencoba. Memulai usaha dari nol, lalu mengembangkannya. Kadang jatuh, tapi saya "mencoba" bangkit lagi. Memulai lagi dari awal. Sampai akhirnya saya "mampu" memberi makan beberapa pekerja dan beberapa anak asuh saya.
Bagi saya "sukses" hanyalah sebuah predikat. IYA menurutmu belum tentu IYA menurut orang lain. Beberapa teman kuliah saya pernah bilang, "Usahamu kok ndak maju maju Le. Tutup aja udah". Ada juga yang bilang "Barang yang dijual kok itu itu aja, gimana bisa maju ?". Trus ada lagi "Harganya dunk kasih turun, gimana mau laku kalo kemahalan jualnya !"
Hei.. apakah dengan pendapat seperti itu membuktikan bahwa saya bukanlah orang yang sukses ? Tunggu dulu. Mereka hanya tahu luarnya. Tidak tahu apa isi didalamnya. Mereka tidak tahu proses seperti apa yang saya jalani sampai usaha ini bisa berjalan. Setiap orang mengeluarkan pendapat ketika mereka melihat kita berada dihasil akhir. Mereka tidak mengikuti prosesnya seperti apa. Dan kita sebagai lakon yang menjalanilah yang tau apakah kita sudah cukup untuk mendapat titel "sukses". Saat kita berpikir untuk malas mencoba lagi tapi kita trus mencoba. Maka disitulah letak kesuksesan kita. Yaitu "mengalahkan diri sendiri". Karena tak ada hal yang lebih sulit dari pada menekan ego diri.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil-Mario Teguh
Pernah juga beberapa teman memuji muji saya ketika jumpa atau kebetulan sedang mampir di gallery. "wah Le, sekarang sukses ya. Bisa punya gallery sendiri ?" Ada lagi yang bilang "Kayaknya suamimu gak perlu susah susah kasih nafkah Le, lu bisa nafkahi diri lu sendiri. Sukses gini usahanya." *nahlo* Beda lagi kan pendapatnya. Karena memang seperti itulah kata "sukses". Hanya sebuah predikat atau nilai yang diberikan orang lain.
Sukses itu ibarat cantik. Si A bisa saja bilang "eh si B itu cantik ya ?" lalu apakah si C akan berpendapat sama ? Belum tentu. Bisa saja dia melihat bahwa si B itu wajahnya biasa-biasa saja. Tidak terlalu cantik seperti gambaran si A. Karena cantik itu hanyalah predikat yang bersifat relatif. Tergantung mata yang memandang. Sama seperti "sukses". Tak semua orang memandang kita sukses jika tidak melihat proses yang kita lalui. Jadi intinya SUKSES itu CANTIK. Nyambung gak ? nyambung nyambung aja daaaahhh.. capek nih nulisnya. :p
Jadi, tak perlulah memberi takaran "harus sukses" pada apapun yang kita usahakan. Karena pada intinya sukses adalah sebuah kebanggaan diri yang bisa membuat kita "riya" dan berhenti untuk berusaha. Dalam menjalani apapun kita hanya perlu untuk "mencoba" lalu apapun hasilnya akhiri dengan bersyukur. Karena hanya dengan bersyukur, maka kenikmatan itu akan dilipatgandakan oleh Pemiliknya.
Jika engkau miskin bersyukurlah karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu
Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunya banyak kesempatan beramalApapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat jika kita mensyukurinyaApapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya-Gusbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar