Kututup lembar buku terakhir tempat kita pernah menguntaikan kisah perjalanan cinta yang panjang . Tak kusisakan secarik garispun untuk ku menulis kembali tentangmu. Cukup sudah jalan itu kulalui. Tak ingin kembali lagi, tak ingin tersesat lagi.
Dulu, pernah kubilang.. Aku hanya akan memberimu satu kali kesempatan. Tapi kuberi kau angka dua. Mungkin karena ku cinta. Mungkin... karena aku tak ingin mengais lagi kisah yang baru. Cukup saja denganmu.
Mungkin, memang aku yang salah. Terlalu menancap hatimu kuat karena takut kau lepas. Tapi aku lupa kau bukanlah layang-layang dengan benang terbuat dari baja. Kau hanya layang-layang biasa. Yang terbang kemana kau suka. Mengikuti arah angin diantara belantara bebas. Menjangkau barisan awan yang kau idamkan.
Sekarang ini kuputuskan sendiri saja. mencoba untuk amnesia. Agar tak sakit. Agar tak berderit. Hatiku luka. Biarlah.
Dulu, pernah kubilang.. Aku hanya akan memberimu satu kali kesempatan. Tapi kuberi kau angka dua. Mungkin karena ku cinta. Mungkin... karena aku tak ingin mengais lagi kisah yang baru. Cukup saja denganmu.
Mungkin, memang aku yang salah. Terlalu menancap hatimu kuat karena takut kau lepas. Tapi aku lupa kau bukanlah layang-layang dengan benang terbuat dari baja. Kau hanya layang-layang biasa. Yang terbang kemana kau suka. Mengikuti arah angin diantara belantara bebas. Menjangkau barisan awan yang kau idamkan.
Sekarang ini kuputuskan sendiri saja. mencoba untuk amnesia. Agar tak sakit. Agar tak berderit. Hatiku luka. Biarlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar